MAGELANG, KOMPAS.com- Hujan abu mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Magelang setelah gunung Merapi meletus, sekitar 10.46 WIB, Jumat (27/3/2020).
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edy Susanto mencatat, sebaran abu meliputi Kecamatan Dukun dan Kecamatan Sawangan.
Kecamatan Dukun meliputi Desa Krinjing, Sewukan, Talun, Dukun, Ngadipuro, Ngargomulyo dan Sengi.
Baca juga: Imbas Letusan Gunung Merapi, Magelang Diguyur Hujan Abu
Sedangkan Kecamatan Sawangan meliputi Desa Krogowanan, Sawangan, Kapuhan, Ketep, Mangunsari, dan Gondowangi.
"Wilayah sebaran abu meliputi wilayah tesebut, berdasarkan laporan sampai dengan pukul 12.03 WIB," jelas Edy, melalui pesan singkat, Jumat siang.
Kepala Desa Dukun, Kecamatan Dukun, Tanto Heryanto, mengatakan hujan abu disertai pasir terjadi di wilayahnya sekitar 11.02 WIB.
Hujan abu juga terjadi di Desa Sumber, Krinjing, Keningar dan Ngargomulyo.
"Hujan abu disertai pasir terjadi di Desa Dukun pukul 11.02 WIB. Cukup deras," kata Tanto saat dihubungi.
Baca juga: Gunung Merapi Erupsi, Bandara Yogyakarta dan Solo Tetap Beroperasi
Pantauan Kompas.com, hujan abu juga mengguyur sebagian wilayah Kecamatan Mungkid, Kecamatan Mertoyudan, dan Kecamatan Salaman.
Abu vulkanis tampak menutup jalan, genting rumah, mobil, pohon dan lainnya.
Salah satu warga Desa Bumirejo, Kecamatan Mungkid, Solikhah Ambar menceritakan, hujan abu tiba-tiba menguyur sekitar perumahannya.
Jalanan, atap rumah, jemuran pakaian dan mobil yang terparkir di depan rumahnya tertutup abu cukup tebal.
"Saya sedang dari dalam rumah, kemudian keluar kok terlihat agak gelap, jemuran, mobil, sudah putih tertutup abu. Informasi yang saya terima, ternyata gunung Merapi erupsi," ungkap Solikhah.
Baca juga: Fakta Terkini Merapi Erupsi, Magelang Diguyur Hujan Abu, Terdengar Suara Gemuruh
Erupsi Merapi pada hari ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 milimeter dan durasi 7 menit.
Teramati tinggi kolom erupsi sekitar 5.000 meter dari puncak.
Arah angin saat erupsi mengarah ke Barat Daya. Sejauh ini status gunung teraktif di Indonesia itu masih waspada, sejak 21 Mei 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.