KOMPAS.com - Buaya berkalung ban bekas di Sungai Palu kembali muncul, Kamis (19/3/2020).
Kali ini, buaya tersebut terlihat menampakan diri di dekat perangkap yang dipasang petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah (Sulteng).
Seperti diketahui, buaya tersebut muncul sempat menghilang setelah berhari-hari diburu petugas.
Perburuan buaya tersebut juga sempat melibatkan pawang buaya dari luar negeri, Matt Nicolas Wright dari Australia dan Forrest Galante dari Amerika Serikat.
Baca juga: Kantongi Izin, Forrest Galante Segera Terjun ke Sungai Palu untuk Tangkap Buaya Berkalung Ban
Seperti diketahui, usaha Galante untuk menyelamatkan sempat terganjal masalah izin. Dia terpaksa menunggu berhari-hari untuk mendapatkan izin menyelamatkan buaya.
"Saya sangat senang sekali karena mendapat izin dari BKSDA. Sebentar jam 1 siang saat air laut surut kita akan pasang perangkap," kata Forrest Galante, Jumat (13/3/2020).
Sayang, ambisi Galante harus terhenti karena pandemi corona. Hal itu dibenarkan oleh Kepala BKSDA Sulawesi Tengah Hasmuni Hasmar.
"Kalau situasinya sudah membaik,Forrest nanti akan kembali lagi melanjutkan misi ini," kata Hasmuni Hasmar, Senin (16/3/2020), dilansir dari Antara.
Sebelumnya, Matt Wright juga sudah berusaha memburu dengan memasang perangkap sepanjang 4 meter dan tinggi 1 meter dan lebar 1,5 meter.
Bahkan, saat itu Matt nyaris menangkap buaya yang sudah sejak 2016 terlilit ban bekas di lehernya.
Baca juga: Gubernur Maluku Imbau Warga Hindari Mal dan Tempat Keramaian
Sementara itu, Ketua Satgas Satwa BKSDA Sulteng Haruna membenarkan, untuk sementara kegiatan menangkap buaya di Sungai Palu itu dihentikan.
"Langkah ini semata-mata dilakukan sebagai antisipasi terhadap virus corona yang telah menelan korban jiwa ribuan orang di sejumlah negara," kata dia.
Namun pihaknya akan terus memantau pergerakan dari buaya berkalung ban bekas tersebut.
(Penulis Kontributor Palu, Erna Dwi Lidiawati | Editor Dony Aprian)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.