Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nelayan Riau Selamat dari Terkaman Buaya Saat Menjala Udang

Kompas.com - 11/03/2020, 11:58 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Keberuntungan masih berpihak kepada Yanto Wahid alias Yan (27). Warga Jalan Pesisir, Desa Terusan Kempas, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, selamat dari terkaman buaya saat mencari udang di sungai.

Meski nyawanya selamat, tapi korban mengalami luka gigitan buaya cukup parah di lengan sebelah kanan.

Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Hansen Siregar mengatakan, korban saat ini masih dirawat di UPT Puskesmas Kuala Lahang, Kecamatan Gaung.

"Luka gigitan buaya di lengan korban kedalamannya 6 sentimeter, 40 jahitan," ujar Hansen saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (11/3/2020).

Baca juga: Coba Tangkap Buaya Berkalung Ban, Forrest Galante Punya Banyak Metode

Kronologi

Hansen menjelaskan, pada hari Selasa (10/3/2020) pukul 07.00 WIB, Yanto pergi menjala udang seorang diri menggunakan sampan ke Parit Balil, Desa Terusan Kempas, Kecamatan Gaung.

Setelah sampai ke lokasi, korban melemparkan jalanya di anak sungai tersebut. 

Namun, pada saat korban hendak mengambil udang di jala dalam air, tiba-tiba buaya langsung menggigit lengan korban.

"Korban berusaha melepaskan diri dari gigitan buaya dengan menarik tangannya. Akhirnya gigitan buaya itu lepas," kata Hansen.

Setelah selamat dari terkaman buaya, korban mendayung sampannya ke tepian dan pergi ke rumah keluarganya untuk mencari pertolongan.

Korban dibawa ke UPT Puskesmas Kuala Lahang untuk mendapatkan perawatan medis.

Baca juga: Yanto Diterkam dan Bertarung dengan Buaya Saat Cari Udang, Dapat 40 Jahitan

 

Menjala di sarang Buaya

Hansen mengatakan, lokasi konflik satwa dengan manusia itu memang berada di habitat atau sarang buaya. 

"Parit Balil itu kayak kanal gitu, muara ke Sungai Gaung. Di Sungai Gaung itu memang banyak buaya liar karena di situ habitatnya," sebut Hansen.

Bahkan, menurut dia, warga setempat juga sudah mengetahui kawasan itu tempat hewan buas dilindungi.

Oleh karena itu, Hansen mengimbau masyarakat setempat untuk lebih waspada ketika beraktivitas di sungai tersebut.

Nelayan juga disarankan apabila mencari ikan atau udang harus membawa kawan minimal satu orang.

Sebab, kata Hansen, sebelumnya juga sudah ada kejadian warga yang diterkam buaya di lokasi yang sama.

Baca juga: Warga Tangkar 32 Buaya di Belakang Rumah, Hanya Berdinding Papan dan Seng

Konflik satwa vs manusia

"Ini kejadian yang kedua kali di tempat yang sama. Sebelumnya awal Februari 2019 lalu. Korban juga seorang nelayan yang diterkam dibagian kaki. Dan korban juga selamat waktu itu," sebut Hansen.

Sementara itu, pihak BBKSDA Riau akan melakukan penanganan terhadap konflik satwa dengan manusia. 

Hansen mengatakan, tim akan memantau lokasi konflik dan memberikan sosialiasi kepada masyarakat setempat untuk menyampaikan bahwa buaya adalah satwa dilindungi.

"Tim kita disana yang akan memantau. Memang ke lokasi sangat jauh. Dua kali naik speed. Lokasinya itu sudah berbatasan dengan Provinsi Jambi," pungkas Hansen.

Baca juga: Kisah Aneh Buaya Berjari 5 yang Ditangkap Nelayan, Diberi Nama Ainun, Jinak dan Selalu Muncul Jelang Ramadhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com