"Hingga awal Maret, ekspor sarang walet telah mencapai 182,8 ton atau senilai Rp 7,3 triliun.
Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Sabrina mengatakan, pihaknya akan selalu mendukung karena ini bagian dari ekspor Sumatera Utara.
Nilai ekspor Sumatera Utara, kata dia, hingga kini masih surplus meskipun banyak masalah perdagangan terjadi secara global.
Rusiana, owner PT Ori Ginalnest, perusahaan di bidang ekspor sarang burung walet, mengatakan untuk mendapatkan sarang walet ini dia mendapatkannya dari peternak yang ada di Sumatera dan Sulawesi.
Ekspor sarang burung walet kali ini dikirim ke Amerika Serikat, Australia, Eropa dan China.
Ekspor ke Amerika Serikat, lanjutnya, adalah yang pertama kali sebanyak 52 kg, Australia 14 kg, Eropa 10 kg dan dengan jumlah yang terbesar ke China sebanyak 517,75 kg.
"Kenapa terbesar dikirim ke China karena warga Tionghoa sudah mengkonsumsi sarang burung walet sejak ribuan tahun yang lalu jadi sangat sangat membudaya dan mereka tahu kualitas sarang burung walet bisa meningkatkan daya tahan tubuh dan bagus untuk kesehatan paru-paru," katanya.
Rusiana menjelaskan, saat ini permintaan sarang burung walet dari China mengalami peningkatan.
Pihaknya sempat terkendala sebelum akhirnya dikirimkan ke China via Malaysia.
"Kita bisa kirim ke China via Malaysia," katanya.
Baca juga: Imbas Wabah Virus Corona, Harga Jual Sarang Burung Walet Anjok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.