Salin Artikel

Tak Terimbas Corona, Ekspor Sarang Burung Walet Sumut ke China Tetap Tinggi

Ekspor sarang walet untuk pertama kalinya menembus pasar Amerika Serikat (AS).

Seolah tidak  terpengaruh virus corona, permintaan sarang burung walet dari Chingga justru terus meningkat.

Hal itu disampaikan Kepala Karantina Pertanian Medan, Hafni Zahara, saat melepas ekspor sarang burung walet dari Komplek MMTC Blok C, Jalan W. Iskandar, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang pada Selasa (10/3/2020) siang.

Hafni Zahara mengatakan, komoditas sub sektor peternakan itu telah dipastikan sehat, aman dan sesuai persyaratan negara tujuan ekspor masing-masing. 

Untuk Amerika Serikat sebanyak 52 kg, Australia 14 kg, Eropa 10 kg dan dengan jumlah yang terbesar ke Chinna sebanyak 517,75 kg.

Dalam kesempatan tersebut, Hafni menyerahkan Sertifikat Kesehatan Hewan atau Health Certificate (HC) kepada eksportir, PT Originalnest Indonesia.

Secara nasional pada dua tahun terakhir, kata dia, mengalami kenaikan terutama pada bulan Maret, Juli dan Desember.

Virus corona

Tahun 2020 ini hingga Maret pasar Chinna yang mendominasi pasar  komoditas ini cenderung menurun akibat dilanda virus Corona. 

Namun ekspor ke negara lain tetap berjalan terus, di antaranya ke Hong Kong dan lainnya seperti ke Singapura, Vietnam, Amerika Serikat, Taiwan dan Malaysia.

Sedangkan sentra produksinya diantaranya dari Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Batam. 


"Hingga awal Maret, ekspor sarang walet telah mencapai 182,8 ton atau senilai Rp 7,3 triliun.

Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Sabrina mengatakan, pihaknya akan selalu mendukung karena ini bagian dari ekspor Sumatera Utara.

Nilai ekspor Sumatera Utara, kata dia, hingga kini masih surplus meskipun banyak masalah perdagangan terjadi secara global. 

Permintaan sarang burung walet dari China tinggi

Rusiana, owner PT Ori Ginalnest, perusahaan di bidang ekspor sarang burung walet, mengatakan untuk mendapatkan sarang walet ini dia mendapatkannya dari peternak yang ada di Sumatera dan Sulawesi.

Ekspor sarang burung walet kali ini dikirim ke Amerika Serikat, Australia, Eropa dan China. 

Ekspor ke Amerika Serikat, lanjutnya, adalah yang pertama kali sebanyak 52 kg, Australia 14 kg, Eropa 10 kg dan dengan jumlah yang terbesar ke China sebanyak 517,75 kg. 

"Kenapa terbesar dikirim ke China karena warga Tionghoa sudah mengkonsumsi sarang burung walet sejak ribuan tahun yang lalu jadi sangat sangat membudaya dan mereka tahu kualitas sarang burung walet bisa meningkatkan daya tahan tubuh dan bagus untuk kesehatan paru-paru," katanya.

Rusiana menjelaskan, saat ini permintaan sarang burung walet dari China mengalami peningkatan.

Pihaknya sempat terkendala sebelum akhirnya dikirimkan ke China via Malaysia.

"Kita bisa kirim ke China via Malaysia," katanya.  

https://regional.kompas.com/read/2020/03/10/16175101/tak-terimbas-corona-ekspor-sarang-burung-walet-sumut-ke-china-tetap-tinggi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke