Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangani Suspect Corona, Petugas Pakai Jas Hujan Plastik dan Sepatu Bot

Kompas.com - 10/03/2020, 06:45 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Minta bantuan Kemenkes

Menurutnya, RSUD Soekardjo telah kehabisan APD berstandar internasional.

Pihaknya berupaya meminta bantuan Kementerian Kesehatan untuk pengadaan APD karena alat tersebut sangat dibutuhkan.

"Kita sudah meminta bantuan ke Kementerian untuk pengadaan APD," jelas Budi.

Apalagi saat ini sudah ada tiga pasien yang sempat dirawat di RSUD Soekardjo.

Tiga orang itu adalah satu warga negara asing dari Filipina dan dua orang asal Jakarta dan Tasikmalaya.

Mereka mengalami gejala yang sama, yakni panas tinggi disertai batuk-batuk.

Baca juga: Antisipasi Corona, PT KAI Larang Penumpang Demam Naik Kereta

Kesulitan beli pengukur suhu tubuh dan alat deteksi corona

Dokter merawat pasien virus corona di Wuhan, China  EPA-EFE/STRINGER CHINA OUTSTRINGER Dokter merawat pasien virus corona di Wuhan, China EPA-EFE/STRINGER CHINA OUT
RSUD Soekardjo juga kesulitan membeli alat pengukur suhu tubuh karena stok di pasaran habis.

"Untuk alat pendeteksi suhu badan juga sekarang ini sulit didapatkan karena banyak yang memborong. Kami selama ini masih berharap agar Kementerian Kesehatan bisa membantu," harap Budi.

Sementara untuk alat deteksi corona, pihaknya mengatakan ingin membeli namun ternyata harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari World Health Organization (WHO).

"Saya tadinya semangat sudah beli saja alat pemeriksaan virus corona Covid-19 untuk di laboratorium RSUD, jadi kalau ada pasien nantinya di Kota Tasikmalaya tak harus dirujuk ke rumah sakit lain. Kalau sekitar Rp 1 sampai 2 miliar kita sanggup beli dari dana tanggap darurat cairkan. Tapi ternyata bukan alatnya yang sulit tapi izinnya harus di WHO," jelas Budi kepada wartawan, Jumat (6/3/2020).

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha | Editor: Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com