Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Bisa Tangkal Corona Bikin Harga Empon-empon Naik, Warga di Kampung Ini Beruntung Miliki Oemah Toga

Kompas.com - 07/03/2020, 10:06 WIB
Hamzah Arfah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Adanya kabar mengenai khasiat rempah-rempah jawa atau dikenal dengan sebutan empon-empon dapat menjaga ketahanan tubuh dalam menangkal virus corona, membuat sebagian orang mulai berburu komoditas tersebut dan membuat harga empon-empon mulai merangkak naik.

Namun beruntung bagi warga yang tinggal di RT 1/RW 12 Desa Yosowilangon, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur. Karena memiliki 'Oemah Toga' yang berada di lingkungan rumah mereka, yang ditanami berbagai macam tanaman empon-empon, saat ini usia tanaman sudah mencukupi untuk dipanen.

"Oemah Toga ini sudah berdiri sejak dua tahun lalu atas inisiatif dari warga sendiri, swadaya. Memang sejak awal, namanya toga ya ditanami tanaman-tanaman untuk obat keluarga seperti ini," ujar Kepala Desa Yosowilangon Iriana Yudhaningsih, saat ditemui di lokasi, Jumat (6/3/2020).

Baca juga: Virus Corona Merebak, Omzet Pedagang Empon-empon Naik 200 Persen

"Sejak isu virus corona muncul dan empon-empon dikabarkan bisa menangkalnya, harga empon-empon di pasar kan naik. Kebetulan saat ini panen, jadi warga di sini tidak perlu beli empon-empon di pasar yang harganya sudah naik," jelasnya.

Ada bermacam-macam toga dan empon-empon yang ditanam oleh warga sekitar di Oemah Toga.

Termasuk di antaranya temulawak, kunir, jahe merah, kunyit dan juga serai, yang dikabarkan dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mampu menangkal virus corona.

Baca juga: Penelitian Unair, Konsumsi Ramuan Tradisonal Empon-empon Mampu Tangkal Virus Corona

 

Tanam temulawak hingga serai

"Ada sekitar 92 jenis tanaman obat keluarga atau yang biasa disebut toga, yang kami tanam di sini (Oemah Toga). Kebetulan sudah waktunya di panen hari ini," ucap salah seorang warga RT 1/RW 12 Desa Yosowilangon, Bagus (43).

Untuk toga yang dipanen kali ini di antaranya temulawak, laos, kencur, jahe merah, serai. Dengan beberapa harga item tersebut, sudah mengalami peningkatan di lapak beberapa pedagang pasar tradisional.

"Tidak ada yang dijual, tapi dibagikan kepada para warga untuk dikonsumsi sendiri-sendiri setiap keluarga, untuk ketahanan daya tubuh masing-masing," tutur Bagus.

Baca juga: Virus Corona Muncul, Permintaan Jahe Merah Instan Meningkat 3 Kali Lipat

Bagus mengatakan, dari toga yang dibagikan dapat diolah menjadi ramuan herbal maupun digunakan bumbu masakan. Terlebih saat ini sudah ada kabar yang menyebut, empon-empon dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mampu menangkal virus corona.

"Panen empon-empon ini juga biar warga minum ramuan herbal yang dibuat sendiri, apalagi kabarnya kan bisa mencegah virus corona. Selain itu, untuk menangkal virus corona warga di sini juga sudah mendapat sosialisasi mengenai pola hidup sehat dan rajin mencuci tangan," terangnya.

Baca juga: Warga Keluhkan Harga Jahe Merah Naik karena Corona

 

Kenaikan harga empon-empon

Sementara harga empon-empon di Pasar Baru Gresik, dikatakan oleh para pedagang memang mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir.

Seperti jahe yang harganya meningkat menjadi Rp 32.000 per kilogram dari semula Rp 30.000. 

Kemudian temulawak dari Rp 5.000 menjadi Rp 6.000 per kilogram, serta kunyit dari Rp 7.000 menjadi Rp 8.000 per kilogram.

Baca juga: Penderita Hepatitis A Hampir 200 Orang, Warga Trenggalek Diberi Jamu Kunyit dan Temulawak

"Harganya naik, sebab kita beli (kulakan) di pasar grosir harganya juga sudah naik," kata salah seorang pedagang empon-empon, Rofiatin.

Meski ia mengakui jumlah pembeli meningkat dibanding sebelumnya, tapi sejauh ini belum pernah menjumpai pembeli empon-empon membeli dalam jumlah banyak atau memborong empon-empon yang dijual olehnya.

Baca juga: Empon-empon Corona Diburu Warga di Pasar Wage Purwokerto

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com