Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrokan TNI-Polri, Pangdam Bukit Barisan: Oknum Akan Ditindak Tegas agar Tak Terulang

Kompas.com - 29/02/2020, 12:14 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Panglima Kodam (Pangdam) I Bukit Barisan (BB) Mayjend TNI MS Fadhillah turun tangan untuk menyikapi bentrok antara TNI-Polri yang terjadi di Silangkitang, Kecamatan Pahae Jae, Kabupaten Tapanuli Utara, Kamis (27/2/2020).

Kasus bentrokan tersebut, menurutnya, sangat disayangkan. Karena selama ini para pimpinan kedua institusi sudah memberikan contoh menjaga kesolidan, tetapi peristiwa tersebut tetap terjadi.

Karena itu, pihaknya akan mengusut tuntas ulah oknum yang terlibat dalam kerusuhan itu agar ke depan tidak kembali terulang.

"Saya kira ini oknum, secara institusi tidak. Nah, oknum ini yang harus diberi tindakan tegas supaya tidak terulang," katanya.

Baca juga: Duduk Perkara Bentrok TNI-Polri di Tapanuli Utara, Berawal dari Kemacetan di Jalan

Dalam proses pengusutan kasus itu, pihaknya mengaku akan melakukan pemeriksaan kepada anggota yang terlibat kerusuhan.

Untuk selanjutnya akan diselesaikan sesuai prosedur hukum yang berlaku.

"Tentu nantinya akan berkelanjutan pada proses hukum yang tepat. Terhadap hasil pemeriksaan," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, ia selaku Pangdam I Bukit Barisan menyampaikan permohonan maaf kepada Polda Sumut dan juga masyarakat.

 

Untuk mengembalikan kondusivitas wilayah pasca-bentrokan, pihaknya telah mengirim Asintel, Danpom, Danrem, Danyon setempat, dan Dandim untuk mengendalikan situasi bersama dengan jajaran dari Polda.

Baca juga: Bentrok TNI-Polri di Tapanuli Utara, Berawal Masalah Kemacetan, Berakhir Damai

Sementara itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin mengatakan, peristiwa tersebut hanya karena kesalahpahaman.

"Ini hanya salah paham, kemacetan ini mereka tidak tahu, dikira ada razia, rupanya truk terguling. Sebenarnya ini salah bahasa, bahasa yang dipersepsikan berbeda. Kemarin malam kita bicara dengan Pangdam, Danrem, Dandim, Kapolres. Saya pastikan itu kesalahpahaman," katanya.

Meski demikian, pihaknya berharap kejadian serupa tidak kembali terulang.

"Mudah-mudahan ke depan kita bisa merajuk solidaritas TNI dan Polri, baju kita ini hanya warna saja yang beda, sesungguhnya kita bertugas untuk NKRI," kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, bermula dari kesalahpahaman itu, bentrokan antara oknum TNI-Polri tak terhindarkan.

Akibatnya, enam personel polisi dan satu warga sipil mengalami luka-luka. Selain itu, satu markas polisi sektor rusak.

Korban luka antara lain Kapolsek Pahae Jae Polres Tapanuli Utara AKP Ramot S Nababan dan tiga personelnya, Aipda David Marganti Simatupang, Brigadir Dodi Sianturi, dan Brigadir Ricardo Sitompul.

Penulis : Dewantoro, Oryza Pasaribu | Editor : Aprillia Ika, Farid Assifa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com