Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Tunggu Laporan Resmi soal Pasien Suspect Corona Meninggal di Semarang

Kompas.com - 26/02/2020, 16:48 WIB
Labib Zamani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, masih menunggu laporan dari RSUP Kariadi Semarang terkait pasien suspect virus corona meninggal di rumah sakit tersebut.

"Kemarin sudah kita cek. Hari ini saya menunggu laporan apakah meninggalnya karena corona atau pneumonia akut," kata Ganjar di Solo, Jateng, Rabu (26/2/2020).

Menurut informasi yang dia diperoleh, indikasi kuat meninggalnya pasien tersebut disebabkan bukan karena virus corona, tetapi penyakit pneumonia akut.

Baca juga: Jenazah Pasien Suspect Virus Corona di Semarang Dibungkus Plastik Sebelum Dimakamkan

Meskipun demikian, kata Ganjar, apapun namanya harus tetap siaga.

Oleh karena itu, pihaknya meminta Dinas Kesehatan dan rumah sakit di Jateng untuk tetap siaga.

"Kita dulu pernah membuat simulasi. Itu sebenarnya bagian dari mengantisipasi hal-hal semacam itu," tutur Ganjar.

Sebelumnya diberitakan, seorang pasien yang diduga terjangkit virus corona (Covid-19) meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kariadi Semarang, Jawa Tengah.

Suspect corona itu meninggal sempat menjalani isolasi karena menunjukkan gejala demam, batuk, pilek, dan sesak nafas sepulang dari Spanyol.

Dia tiba di Indonesia pada 12 Februari 2020 dan mulai menjalani perawatan pada 17 Februari 2020. Proses isolasi pasien ini mulai berlangsung pada 19 Februari 2020.

Dalam perjalanan pulangnya ke Indonesia, pasien berjenis kelamin laki-laki ini sempat transit di Dubai, Uni Emirat Arab.

Baca juga: Pasien yang Diisolasi RSUP Kariadi Semarang Meninggal Dunia, Bukan karena Virus Corona

Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Kariadi Semarang, Agoes Oerip Poerwoko mengatakan, pasien itu meninggal pada Minggu (23/2/2020).

Namun, Agoes menegaskan, pasien itu bukan meninggal karena infeksi virus corona.

"Satu pasien meninggal bukan karena virus corona tapi karena gangguan nafas berat. Sehari setelah dimakamkan hasil laboratorium baru keluar dari Litbangkes (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan) dinyatakan bukan virus corona," kata Agoes saat dikonfirmasi, Selasa (25/2/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com