KUPANG, KOMPAS.com - Jenazah Praka Anumerta Yanuarius Loe, korban Heli MI-17 yang jatuh di Pegunungan Mandala, Distrik Oskop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Seroja, Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Jenazah anggota TNI asal Desa Rinbesihat, Kecamatan Rai Manuk, Kabupaten Belu, tersebut, baru dimakamkan pada Jumat (21/2/2020) kemarin, setelah sempat disemayamkan di rumah duka sejak Selasa (18/2/2020) lalu.
Upacara pemakaman Yanuarius dipimpin oleh Dandim 1605 Belu Letkol Infanteri Ari Dwi Nugroho.
Tangis keluarga, sahabat beserta warga Desa Rinbesihat, pecah ketika jenazah Praka Yanuarius dimasukkan ke liang lahat.
Dalam sambutannya, Dandim 1605 Belu Letkol Infanteri Ari Dwi Nugroho, mengatakan upacara pemakaman dilakukan secara kedinasan karena almarhum adalah militer, dan juga untuk menghargai jasanya.
"Tentu kita menghormati jasanya sebagai seorang pahlawan, yang menjaga keutuhan negara di bumi Papua," kata Nugroho.
Untuk hak Praka Yanuarius lanjut Nugroho, seperti gaji dan biaya operasi selama bertugas, akan diserahkan kepada orangtuanya.
Untuk diketahui, jenazah Praka Yanuarius tiba di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (18/2/2020) sore.
Praka Yanuarius merupakan satu dari 12 jenazah anggota TNI yang menjadi korban jatuhnya Heli MI-17 milik TNI Angkatan Darat di Papua, pada 2019 lalu.
Jenazah Praka Yanuarius diterbangkan menggunakan pesawat milik TNI Angkatan Udara dari Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta.
Baca juga: Menelepon Sebelum Tewas, Praka Yanuarius, Korban Heli MI-17 Minta Dijemput Ibunya
Setelah tiba di Kupang, jenazah Yanuarius dibawa dengan mobil melalui jalur darat Trans Timor hingga ke kampung halamannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.