Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kisah Pilu di Balik Tragedi Heli MI-17, Risno Berharap Adik Masuk TNI, Yanuarius Ingin Dijemput Ibunda

Kompas.com - 21/02/2020, 06:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Kisah sedih tersimpan di balik tragedi jatuhnya Helikopter MI-17 di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

12 anggota TNI AD berangkat dalam keadaan sehat untuk bertugas menyuplai logistik ke pos TNI setempat beberapa bulan lalu.

Namun, helikopter hilang kontak pada Juni 2019 dan ditemukan hancur pada Februari 2020 ini.

Seluruh anggota TNI yang bertugas dinyatakan gugur.

Satu-persatu dari 12 korban yang dievakuasi dikembalikan ke keluarganya untuk dimakamkan.

Berikut rangkuman kisah-kisah korban Heli MI-17 yang berhasil dirangkum oleh Kompas.com:

Baca juga: Detik-detik Evakuasi Korban Heli MI-17, Tebing Sakral, Medan Ekstrem, hingga Libatkan Warga Setempat

1. Praka Risno ingin adiknya masuk TNI

Jenazah Praka Anumerta Risno saat disemayamkan semalam di Mako Yonif 725/Woroagi. (Foto : ANTARA/Harianto). Jenazah Praka Anumerta Risno saat disemayamkan semalam di Mako Yonif 725/Woroagi. (Foto : ANTARA/Harianto).
Hujan tangis terjadi saat jenazah anggota TNI, Praka (Anumerta) Risno tiba di rumah duka di Desa Konde, Kecamatan Kambowa, Buton Utara, Sulawesi Tenggara, Rabu (19/2/2020).

Ibu Risno, Wa Undali tak menyangka anaknya akan menjadi salah satu korban dalam peristiwa jatuhnya Heli MI-17 di Papua.

Sebagai seorang ibu, hatinya hancur.

Sebab, Risno adalah anak baik dan bertanggung jawab.

Bahkan, Risno memiliki keinginan yang sempat diutarakan sebelum ia hilang kontak dan ditemukan meninggal.

"Keinginan Risno mau sekolahkan adiknya hingga bisa masuk TNI seperti dirinya juga," kata Wa Undali, mengenang anaknya.

Tak hanya ibunya, beberapa keluarga almarhum tak berhenti menangis saat menyaksikan peti jenazah Risno diserahterimakan secara militer.

Jenazahnya dimakamkan di depan rumah orangtuanya melalui prosesi militer yang dipimpin oleh Dandim 1416 Muna, Letkol Inf Febi Triandoko.

Baca juga: Menelepon Sebelum Tewas, Praka Yanuarius, Korban Heli MI-17 Minta Dijemput Ibunya

2. Praka Yanuarius minta dijemput ibunda

Prajurit TNI membawa foto, karangan bunga dan peti jenazah Pratu Yanuarius Loe korban kecelakaan Heli MI-17 saat tiba di Lanud El Tari Kupang, NTT, Selasa (18/2/2020). Pratu Yanuarius adalah seorang prajurit TNI asal Kabupaten Belu yang menjadi salah satu dari 12 korban jatuhnya Heli M-17 dan hilang di pegunungan Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada 28 Juni 2019. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha.Kompas.com Prajurit TNI membawa foto, karangan bunga dan peti jenazah Pratu Yanuarius Loe korban kecelakaan Heli MI-17 saat tiba di Lanud El Tari Kupang, NTT, Selasa (18/2/2020). Pratu Yanuarius adalah seorang prajurit TNI asal Kabupaten Belu yang menjadi salah satu dari 12 korban jatuhnya Heli M-17 dan hilang di pegunungan Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada 28 Juni 2019. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha.
Duka mendalam juga dirasakan oleh keluarga korban Helikopter MI-17, Praka (Anumerta) Yanuarius Loe.

Sebelum hilang kontak dan ditemukan meninggal, Praka Yanuarius sempat menghubungi keluarganya melalui sambungan telepon.

Kepada ibundanya, Yanuarius mengaku akan pulang kampung.

"Dia telepon, bilang nanti mau pulang kampung dan suruh mamanya nanti jemput di Bandara El Tari (Kupang)," kata Paman Yanuarius yang beranama Dominikus.

Namun tak disangka, keluarga justru mendapatkan kabar duka setelahnya.

Helikopter yang dinaiki Yanuarius hilang delapan bulan lalu.

Yanuarius menjadi salah satu korban meninggal dunia.

Permintaannya untuk dijemput dipenuhi keluarganya.

"Dia sudah meninggal dan kami harus datang jemput dia punya jenazah di Lanud El Tari. Kami sangat kehilangan dia," kata Dominikus.

Baca juga: Upacara Militer di Ambon Sambut Jasad Prada Sujono, Korban Heli MI-17

3. Kakak almarhum nyaris pingsan

Pemakaman Sertu (Anumerta) Dita Ilham Primojati, anggota TNI korban heli jatuh di TPU Desa Kemutug Kidul, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (18/2/2020).KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Pemakaman Sertu (Anumerta) Dita Ilham Primojati, anggota TNI korban heli jatuh di TPU Desa Kemutug Kidul, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (18/2/2020).
Rumah keluarga Sertu (Anumerta) Dita Ilham Primojati dipenuhi oleh warga saat jenazah Ilham tiba di rumah duka.

Kesedihan terpancar dari wajah keluarga Ilham, mengetahui Ilham menjadi salah satu korban jatuhnya Heli MI-17 di Papua.

Bahkan, salah satu kakak almarhum, Dita Ibnu Arindana nyaris pingsan.

Ibnu hampir pingsan usai mengumandangkan azan di depan liang lahat adiknya.

Kabengpus Penerbad Skadron 31/Serbu Kolonel CPM Heri Kriswanto mengatakan, almarhum merupakan prajurit yang bertanggung jawab.

Bahkan, ia pun gugur saat menjalankan tugasnya.

"Almarhum bertugas sebagai avionik di Skadron 31/Serbu Semarang. Alharhum selama ini menjalankan tugas dengan baik," kata Heri.

Baca juga: 12 Jenazah Korban Heli MI-17 Dipulangkan Secara Bertahap, Pelepasan Dipimpin Panglima TNI

4. Ucapan untuk tim evakuasi

Prosesi pemakaman Kopda Anumerta Dwi Purnomo di tempat pemakaman umum Desa Banjarpanjang. Keluarga almarhum mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berupaya menemukan keluarganya setelah hilang kontak selama hampir 8 bulan.KOMPAS.COM/SUKOCO Prosesi pemakaman Kopda Anumerta Dwi Purnomo di tempat pemakaman umum Desa Banjarpanjang. Keluarga almarhum mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berupaya menemukan keluarganya setelah hilang kontak selama hampir 8 bulan.
Penantian panjang keluarga Kopda (Anumerta) Dwi Purnomo usai sudah.

Sebab, mereka telah lama menunggu kabar dari anggota keluarganya setelah pesawat Dwi dinyatakan hilang kontak sejak Juni 2019 lalu.

Kurang lebih delapan bulan tanpa kabar, Heli MI-17 ditemukan dalam keadaan hancur pada Februari 2020.

Kenyataan pahit harus mereka terima. Dwi Purnomo gugur dalam kejadian jatuhnya Heli MI-17 di Papua.

"Kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu ditemukannya adik kami," kata kakak Dwi Purnomo, Bambang di rumah duka, Desa Banjarpanjang, Kecamatan Ngariboyo, Magetan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Defriatno Neke, Sukoco, Fadlan Mukhtar Zain, Sigiranus Marutho Bere | Editor: David Oliver Purba, Dheri Agriesta, Abba Gabrilin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com