Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pecahan Struktur Bata Kuno Ditemukan di Dekat Petirtaan Kuno Jombang

Kompas.com - 20/02/2020, 20:00 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Struktur bata kuno yang diduga bagian situs petirtaan kuno di Sumberbeji, Jombang, Jawa Timur, ditemukan tak jauh dari situs purbakala tersebut.

Sebanyak tiga struktur bata kuno terlihat seperti pecahan dari struktur yang lebih besar. Salah satu pecahan struktur, mirip bekas bangunan menara.

Ketiga pecahan struktur diperkirakan memiliki diameter 35 x 50 sentimeter, 30 x 25 sentimeter, serta 35 x 20 sentimeter.

Adapun masing-masing pecahan struktur terdiri dari beberapa lapis bata kuno dengan kondisi rusak. Sejauh ini belum diketahui pasti penyebab dari kerusakan pecahan struktur bata kuno tersebut.

Baca juga: Wartawan Gadungan yang Ditangkap Satpol PP Tangerang Kabur Saat Hendak Diserahkan ke Polisi

Pecahan struktur bata kuno di lokasi penggalian lahan milik warga tersebut diduga memiliki keterkaitan dengan petirtaan kuno Sumberbeji.

Jarak antara situs petirtaan kuno dengan lokasi temuan itu sekitar 7 meter.

Juru Pelihara Situs Petirtaan Kuno Sumberbeji Jombang, Abdul Mutholib mengatakan, pecahan struktur bata kuno di dekat situs petirtaan kuno tersebut ditemukan lima hari lalu.

Awalnya, warga hendak menggali lahan untuk membuat kolam pancing, tepatnya di sebelah timur petirtaan kuno.

"Penggalian hari kelima, ditemukan pecahan struktur. Lahan itu digali untuk kolam pancing," kata Mutholib saat ditemui kawasan situs petirtaan kuno Semberbeji, Kamis (20/2/2020).

Menurut Mutholib, penggalian lahan untuk pembuatan kolam pancing, sudah dikoordinasikan dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, mengingat lokasi yang digali berdekatan dengan kawasan situs.

"Koordinasi dengan BPCB, sudah. Kami yang di sini diminta mengawasi (proses) penggalian. Temuan ini juga sudah kami sampaikan," ujar dia.

Arkeolog BPCB Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, pihaknya sudah menerima informasi terkait penemuan pecahan struktur bata kuno di dekat Petirtaan Kuno Sumberbeji.

Ia meyakini ada keterkaitan antara situs petirtaan kuno peninggalan abad ke 14 masehi itu dengan pecahan struktur yang ditemukan itu.

"Sesuai dugaan awal, petirtaan Sumberbeji tidak berdiri sendiri, ada struktur atau bangunan lain di sekitar Sumberbeji," kata Wicaksono saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis.

Menurut Wicaksono, petirtaan kuno di Sumberbeji diperkirakan memiliki area yang luas dan tidak hanya berada di kawasan sendang atau kolam yang berada di pegunungan.

"Indikasi kuat yang menunjukkan itu adalah adanya struktur bata saluran buang di sisi utara yang kemudian membelok ke arah timur," beber dia.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sebuah petirtaan kuno ditemukan di sebuah sendang di sebuah lahan milik Desa di Kabupaten Jombang.

Sendang tempat penemuan bangunaan petirtaan kuno itu berada di wilayah Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang.

Situs purbakala itu pertama kali ditemukan pada Minggu (23/6/2019), saat sejumlah warga membersihkan dasar sendang dari lumpur dan sampah yang mengendap.

Baca juga: Bupati dan Wakil Bupati Bantul Pecah Kongsi dalam Pilkada 2020, Wabup Diusung PDI-P

Hingga saat ini, bentuk utuh dari petirtaan kuno di Sumberbeji belum sepenuhnya terlihat karena proses ekskavasi belum rampung.

Wicaksono mengatakan, ekskavasi lanjutan di situs petirtaan kuno Sumberbeji akan dilakukan pada Maret tahun ini.

"Rencana ekskavasi (lanjutan) petirtaan Sumberbeji kami laksanakan bulan Maret nanti," tutup Wicaksono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com