Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Kalsel yang Kuliah di China Pulang, Sempat Diobservasi Petugas Bandara

Kompas.com - 10/02/2020, 08:40 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Sebanyak empat mahasiswa Indonesia asal Kalimantan Selatan (Kalsel) tiba di Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin setelah menempuh perjalanan dari China.

Mereka merupakan mahasiswa yang berkuliah di Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu, China.

Setibanya di Bandara Syamsuddin Noor, keempatnya sempat diobservasi di klinik bandara sebelum diperbolehkan pulang setelah dijemput keluarga masing-masing.

Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang di Banjarmasin, Sejumlah Rumah Rusak dan Jalan Protokol Terendam Banjir

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Syamsuddin Noor, Ruslan Fajar memastikan seluruh mahasiswa itu tidak terjangkit virus corona.

Menurut Ruslan, para mahasiswa itu tiba di Kalsel pada Sabtu (8/2/2020). Memang awalnya petugas mendeteksi suhu tubuh mereka cukup tinggi.

"Memang sempat diobservasi untuk meyakinkan apakah yang bersangkutan terkontak corona virus atau tidak. Ternyata suhu panas itu tidak ada gejala bawaan lain, hanya suhu panas," ujar Ruslan Fajar saat dikonfirmasi, Minggu (9/2/2020).

Baca juga: Update Terbaru Virus Corona: Lebih dari 900 Orang Meninggal Dunia, 40.000 Orang Terinfeksi

Namun, setelah diukur ulang, suhu tubuh keempatnya dinyatakan normal.

"Setelah diukur ulang dengan alat kita yang ada, suhunya aman-aman saja, 37 sehingga rekomendasi kepada keluarganya silahkan pulang dan anak ini dalam kondisi sehat," jelas Ruslan.

Ruslan mengatakan, walau diperbolehkan pulang, para mahasiswa yang baru tiba dari China itu diminta untuk sementara tidak keluar rumah karena masih dalam pemantauan Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan.

"Kami sudah minta Dinkes Kalsel untuk menyampaikan ke Dinkes kabupaten dan kota di mana mereka tinggal," pungkas Ruslan.

Ruslan pun menyayangkan isu yang beredar seluruh mahasiswa tersebut positif terjangkit virus corona.

Informasi tersebut harus diluruskan agar tidak menimbulkan kecemasan di masyarakat.

"Ini sudah beredar di medsos berseliweran kiri kanan sampai orangtuanya bilang kenapa bisa ada informasi seperti itu, ini harus diluruskan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com