Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir dan Longsor di Sejumlah Daerah, Ratusan Warga Mengungsi hingga Akses Jalan Putus

Kompas.com - 08/02/2020, 11:50 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Dua sungai di Pekalongan, Meduri dan Bremi, meluap dan merendam ratusan rumah warga, Jumat (7/2/2020).

Akibatnya, ratusan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Salah satunya di Masjid Al Karomah di Kelurahan Tirto.

Menurut salah satu Bintara Pembina Desa (Babinsa) Serda Muhtarom, jumlah warga yang mengungsi di masjid tersebut mencapai 245 orang.

"Terpantau sudah ada bantuan logistik baik itu makan, pampers bayi, selimut hingga matras untuk pengungsian," jelas Muhtarom.

Baca juga: Dua Sungai Meluap Sebabkan Banjir di Pekalongan, Ratusan Warga Mengungsi

Sementara itu, dari pantauan Kompas.com, banjir yang merendam wilayah Kelurahan Tirto, Pekalongan Barat, mencapai 70 sentimeter. 

Namun, yang paling parah terdampak banjir adalah warga di sekitar bantaran Sungai Bremi.

"Mungkin Sungai Bremi dangkal jadi air meluap kalau hujan," kata Ika (23), salah satu warga Kelurahan Tirto, saat perjalanan mengungsi.

Banjir dan longsor di Mojokerto

Kondiai jalur Pacet-Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur,  pada Sabtu (8/2/2020). Sejumlah petugas dari Dinas PUPR Pemkab Mojokerto, melakukan pembersihan lumpur di jalan akibat longsor, Jumat petang kemarin.KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Kondiai jalur Pacet-Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur,  pada Sabtu (8/2/2020). Sejumlah petugas dari Dinas PUPR Pemkab Mojokerto, melakukan pembersihan lumpur di jalan akibat longsor, Jumat petang kemarin.

Sementara itu, bencana banjir dan longsor melanda Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada hari Jumat (7/2/2020).

Hujan deras seharian diduga menjadi pemicu bencana tersebut. Berdasarkan pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mojokerto, ada 6 wilayah yang terkena banjir dan tanah longsor.
Selain itu, pada Jumat petang terjadi tanah longsor di jalan raya Dusun Kambengan, Desa Cempokolimo.

Akibatnya, jalur tersebut putus setelah tertutup material longsor dengan ketinggian sekitar 5 meter dan lebar 12 meter.

Berikutnya, longsor juga terjadi di jalan raya Dusun Mligi, Desa Claket.

Di jalan yang juga menjadi jalur penghubung Pacet - Trawas ini, lebar jalan yang tertimbun material tanah longsor sekitar 15 meter.

Banjir bandang di Bali

Hujan deras sebabkan banjir bandang di di Banjar Hulun Danu Songan, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali, Jumat (7/2/2020).Dok. BPBD Bangli Hujan deras sebabkan banjir bandang di di Banjar Hulun Danu Songan, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali, Jumat (7/2/2020).

Di hari yang sama, banjir bandang melanda kawasan Banjar Hulun Danu Songan, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Bangli I Ketut Gde Wiredana, banjir bandang menyebabkan empat kepala keluarga mengungsi.

"Empat KK harus mengungsi ke rumah kerabatnya," kata Wiredana kepada Kompas.com, Jumat malam.

Selain itu, sebanyak 15 rumah warga terendam air bercampur lumpur setinggi hampir 90 sentimeter.

Wiredana mengatakan delapan mobil dan 20 sepeda motor juga terendam lumpur.

Banjir bandang itu juga merendam TK Prawidya Dharma yang berada di kawasan itu.

Sebuah tiang listrik juga roboh dan menutupi sebagian jalan.

Akses jalan dari Kintamani menuju Pura Hulun Danu Songan juga tertutup material banjir bandang setinggi 1 meter.

(Penulis: Kontributor Bali, Imam Rosidin, Kontributor Bali, Imam Rosidin | Editor: Aprillia Ika, Dheri Agriesta)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com