PADANG, KOMPAS.com - Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Sumbar Musliar Kasim menyorot cara Andre dalam melakukan pemberantasan maksiat.
"Caranya kurang elegan. Sebagai anggota legislatif seharusnya bukan begitu caranya. Dia tidak perlu tampil ke depan," kata mantan Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) itu.
Musliar mengatakan idealnya Andre cukup meneruskan aspirasi warga soal keresahan maraknya prostitusi online ke polisi dan kemudian polisi menindaklanjutinya.
Baca juga: Aksi Andre Rosiade Gerebek PSK Dinilai Rugikan Perhotelan, PHRI Sumbar Akan Tempuh Jalur Hukum
"Tidak perlu ikut penggerebekan lah. Sudah ada yang berwenang yaitu polisi," jelas Musliar.
Musliar secara prinsip menyetujui maksiat harus diberantas, tapi tentu oleh pihak yang berwenang.
"Saya pikir soal cara Andre saja yang menurut saya kurang tepat. Serahkan saja ke polisi untuk menindaklanjutinya dan tidak perlu pula tampil," jelas Musliar
Mantan Wali Kota Padang, Sumatera Barat Fauzi Bahar mendukung upaya anggota DPR RI Andre Rosiade untuk memberantas maksiat di Padang.
Bahkan menurut Wali Kota Padang dua periode 2004-2014 itu, jika dia masih menjadi wali kota akan memberi Andre penghargaan pin emas.
"Yang ditegakkan Andre itu adalah kebenaran yaitu memberantas maksiat. Kenapa dia sekarang dilawan? Yang melawan berarti mendukung maksiat merajalela di Padang," kata Fauzi Bahar yang dihubungi Kompas.com, Kamis (6/2/2020).
Fauzi mengatakan jika seandainya Andre melakukan penjebakan, hal itu adalah upaya untuk membuktikan bahwa ada praktek prostitusi online di Padang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.