Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Terpapar Virus Corona, Warga Natuna Pilih Mengungsi ke Pulau Lain

Kompas.com - 03/02/2020, 19:07 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NATUNA, KOMPAS.com - Proses karantina terhadap 238 WNI dari Wuhan, China di Kabupaten Natuna menuai polemik tersendiri baru warga Natuna, Kepulauan Riau. 

Para warga ketakutan terpapar virus corona yang mematikan tersebut. 

Sejumlah warga Ranai, Natuna, dikabarkan mengungsi ke pulau lain seperti pulau Midan, Subi dan Serasan.

Baca juga: Komentar Bupati Natuna soal Perintah Mendagri Batalkan Surat Edaran Libur Sekolah

Hal ini diketahui dari penjualan tiket yang membludak dari Ranai, Natuna, menuju tiga pulau yang masih termasuk Kabupaten Natuna, yakni Pulau Subi, Midai dan Serasan.

Raudah (28), salah satu warga Natuna, kepada Kompas.com mengaku memilih mengungsi ke rumah saudaranya yang berada di Pulau Serasan.

Baca juga: Mendagri Perintahkan Bupati Natuna Cabut Surat Edaran Libur Sekolah

 

Pilih mengungsi ketimbang protes

Keputusan mengungsi ini diambil Raudah agar bisa benar-benar terhindar dari virus corona yang dapat menyebar antarmanusia.

"Tidak saya saja, kedua anak saya juga saya bawa, kan anak sekolah diliburkan juga, jadi sekalian saja saya bawa ke rumah along saya (kakak tertua) di pulau Serasan," katanya melalui telepon, Senin (3/2/2020).

Raudah mengaku dirinya tidak mau mengambil pusing, meski sejumlah warga pada menggelar aksi protes. 

Baca juga: Orangtua Mahasiswa Unesa Keluhkan Akses Komunikasi dengan Anaknya yang Dikarantina di Natuna

Dirinya lebih baik memilih untuk mengungsi ke rumah saudara menggunakan jalur laut.

Senada juga diungkapkan Sari, warga Ranai, Natuna lainnya yang juga mengaku memilih mengungsi ke Midai, ke rumah orangtuanya.

"Kondisi kapal penuh sesak, pada ngungsi sepertinya," kata Sari.

Baca juga: Natuna Jadi Lokasi Karantina WNI dari China, Pemda Liburkan Sekolah

 

Lonjakan penumpang kapal untuk mengungsi

Hal ini juga benarkan oleh Rulli, agen kapal KM Bukit Raya yang ada di Ranai.

Rulli mengatakan saat ini terjadi lonjakan pembelian tiket kapal.

"Ada sekitar 658 tiket terjual, itu di tempat saya saja, tidak tahu juga di agen yang lain," jelas Rulli.

Baca juga: Selain Natuna, Jokowi Sebut Biak dan Morotai Sempat Jadi Opsi Lokasi Karantina

Rulli menilai hal ini terkait Natuna dijadikan lokasi karantina untuk 238 WNI dari Wuhan, China.

"Rata-rata yang beli tiket mengaku takut, makanya memilih untuk keluar dari Ranai," ungkapnya.

Baca juga: VIDEO LIVE STREAMING - 245 WNI dari Wuhan Tiba di Indonesia Menuju Proses Karantina di Natuna

 

Gubernur: WNI yang dikarantina adalah saudara kita...

Plt Gubernur Kepri Isdianto mengimbau warga Kepri, khususnya warga Kabupaten Natuna, untuk tidak cemas dalam menghadapi proses karantina 238 WNI dari Wuhan, China.

Menurut Isdianto, pemerintah RI sedang menjalankan kewajibannya menjaga dan melindungi warganya.

"Beri kepercayaan kepada tim yang sudah ditunjuk pemerintah untuk menangani misi ini," kata Isdianto.

Isdianto mengaku terus mengikuti perkembangan dari karantina ini. 

Baca juga: Jokowi Berterima Kasih ke Warga Natuna yang Daerahnya Jadi Lokasi Karantina

Dia telah memerintahkan Kadis Kesehatan Kepri Tjetep Yudiana dan tim untuk memantau setiap saat perkembangan penanganan WNI dari Wuhan, China.

"Alhamdulillah semuanya dalam keadaan sehat, seperti pagi ini, semuanya pada berolahraga bersama yang dipandu sejumlah personil TNI," paparnya.

"Jadi jangan terlalu dicemaskan, pemerintah tidak tinggal diam," katanya. 

"Karena 238 WNI yang dikarantina kesemuanya saudara kita, yang juga memiliki hak yang sama untuk tinggal di Indonesia," pungkasnya.

Baca juga: Sejumlah RS di Bogor Tak Punya Ruang Isolasi Khusus Pasien Diduga Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com