KOMPAS.com - Kecelakaan "speedboat" yang menewaskan Rahmiati (34) dan anaknya, Aska (6), diduga karena pengemudi perahu mencoba menangkap topi milik Aska yang kabur diterpa angin.
Hal tersebut terungkap saat polisi meminta keterangan dari pengemudi speedboat yang bernama Mohtar (45).
Kapolsek Jongkong, Iptu Josni Sibarus, menjelaskan, saat itu speedboat milik Mohtar jadi kehilangan keseimbangan dan akhirnya tenggelam.
"Kecelakaan air itu terjadi di Danau Kandung Suli perbatasan Jongkong - Selimbau, satu ibu sedang hamil dan seorang bocah menjadi korban meninggal dunia," kata Josni, seperti dikutip dari Antara.
Baca juga: "Speedboat" Karam di Danau, Ibu Hamil dan Anaknya Ditemukan Tewas
Josni menambahkan, Mohtar sempat berusaha menolong korban dengan mencari kayu atau bambu di tepi danau.
Dirinya juga mengaku telah berteriak mencari pertolongan warga di sekitar Danau Kandung Suli, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar.
Sayangnya, kedua korban yang diketahui adalah warga Piasak, Kecamatan Selimbau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia.
"Namun yang ditemukan Aska bocah enam tahun dan seorang ibu hamil sudah dalam keadaan meninggal," kata Josni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.