Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Eks Sandera Abu Sayyaf, Sering Dimarahi dan Dipukul dengan Senjata

Kompas.com - 27/01/2020, 20:30 WIB
Defriatno Neke,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BAUBAU, KOMPAS.com– Muhamad Farhan, warga Baubau, Sulawesi Tenggara, bercerita pengalamannya selama menjadi sandera milisi Abu Sayyaf di Filipina selatan. 

 

Laki-laki 27 tahun ini diculik kelompok bersenjata itu sejak September 2019 saat mencari ikan di perairan Lahad Datu, Malaysia.

Farhan diculik bersama Maharudin Lunani dan Samiun. Maharudin adalah ayah Farhan.

Baca juga: Mahfud MD Akan ke Malaysia, Bahas Penculikan WNI oleh Abu Sayyaf

Selama dalam kungkungan kelompok tersebut, Farhan dan dua sandera lainnya sering mendapatkan perlakuan kasar.

"Mereka kadang pukul dengan senjata, dan sering dimarahi kalau malas jalan,” kata Farhan di rumahnya, Kecamatan Kokalukuna, Baubau, Sulawesi Tenggara.

Setelah berbulan-bulan disandera, ketiga nelayan ini memberanikan diri untuk kabur. Namun, hanya Maharudin Lunani dan Samiun yang berhasil lari dari penyanderaan.

Farhan terjatuh saat coba melarikan diri dan pingsan. Milisi Abu Sayyaf kemudian kembali menyanderanya.

Baca juga: Pemerintah Cari Solusi Jangka Panjang soal Penculikan WNI oleh Abu Sayyaf

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com