SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta masih menghitung anggaran yang dibutuhkan untuk renovasi lima lapangan pendukung Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang.
Hal tersebut karena lapangan pendukung yang dijadikan sebagai tempat latihan para pemain Piala Dunia U-20 harus berstandar internasional.
"Untuk venue pendukung ini mesti mengeluarkan anggaran cukup banyak. Saya minta Kadispora untuk melakukan penghitungan. Karena harus sesuai standar internasional," kata Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo di Solo, Jawa Tengah, Jumat (24/1/2020).
Rudy menyebut lima lapangan pendukung itu antara lain, Lapangan Kotabarat, Lapangan Sriwedari, Lapangan Banyuanyar, Lapangan Karangasem dan Lapangan Sriwaru.
Guna memenuhi standar internasional, kata dia kelima lapangan pendukung tersebut ukurannya harus dilebarkan.
Baca juga: Stadion Manahan Solo Siap Jadi Venue Piala Dunia U-20, tapi...
Selain itu, harus ada ruang ganti dan toilet berstandar internasional.
"Penghitungan kasar kemarin sudah kita sampaikan ke PSSI maupun pemerintah pusat untuk dibantu dalam pembangunan venue itu," terang Rudy.
Rudy menyebut dari hitungan kasar dibutuhkan anggaran sekitar Rp 80 miliar untuk renovasi lima lapangan pendukung Piala Dunia U-20.
"Kita akan menghitung dulu kemampuan keuangan kita untuk penambahan venue itu. Nanti akan kita hitung di APBD Perubahan," terang Rudy.
Rudy berharap anggaran renovasi lapangan pendukung tidak semuanya dibebankan ke Pemkot Surakarta. Tetapi, juga didukung anggaran dari PSSI maupun pemerintah pusat.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan