KOMPAS.com- Seorang remaja warga Desa Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, bernama Christian Wane (16) ditemukan tewas di dalam pipa waduk buatan, Selasa (21/1/2020).
Basarnas membutuhkan waktu berjam-jam untuk mengeluarkan jasad Christian yang terjebak di dalam pipa.
Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki penyebab kematian Christian.
Baca juga: 3 Hari Hilang, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dalam Pipa Waduk
Penemuan jasad Christian bermula dari laporan pekerja di sekitar lokasi.
Pekerja awalnya mencium bau bangkai yang menyengat.
Saat ditelusur, rupanya bau menyengat berasal dari pipa besi di waduk buatan berdiameter 30 inci.
"Setelah mendapatkan informasi itu, saya langsung memerintahkan anggota yang ada di Pos SAR Tahura untuk melakukan evakuasi," kata Kepala kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado Sinaga.
Baca juga: Terkendala Pipa Bocor, Wali Kota Bekasi Pantau Pembersihan Lumpur Banjir hingga Malam
Proses evakuasi menemui kesulitan. Sebab pipa besi tersebut tebal dan keras.
Pipa harus dipotong terlebih dahulu dengan menggunakan alat berat.
Tak hanya tim SAR, proses evakuasi dibantu oleh Polsek Tahura, Babinsa Manete dan warga setempat.
"Proses evakuasi membutuhkan waktu 5 jam. Korban berhasil dievakuasi pada pukul 05.00 WITA," katanya.
Setelah dievakuasi, jasad korban diserahkan pada keluarga untuk disemayamkan.
Baca juga: Moeldoko: Pembangunan Pipa Gas Trans Kalimantan Tingkatkan Pertumbuhan Industri
Polisi menyelidiki penyebab kematian Christian.
Sementara, polisi menduga Christian tenggelam, terbawa arus dan masuk ke dalam pipa waduk.
"Motif tewasnya korban, sementara ini seperti yang dilaporkan sebelumnya, mungkin dia (korban) lagi sementara bermain, terus tidak bisa mengendalikan dirinya, kemudian terbawa arus dan masuk ke dalam pipa waduk," ujarnya.
Namun polisi masih mencari kemungkinan lain yang menjadi penyebab tewasnya Christian.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Manado, Skivo Marcelino Mandey | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.