Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek yang Ditendang Pria di Pasar karena Dituduh Mengutil Ternyata Hidup Sebatang Kara

Kompas.com - 23/01/2020, 05:35 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Nenek Rubingah yang ditendang di pasar karena diduga mengutil mangga hidup seorang diri.

Rumahnya di Dusun Kranggan II Jatitirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman juga tidak terpasang listrik.

"Ibu Rubingah itu warga saya, warga Kranggan I tetapi bertempat di Kranggan II," ujar Kepala Dusun Kranggan I Jatitirto, Kecamatan Berbah, Suharmadi saat ditemui di rumahnya, Rabu (22/1/2020).

Suharmadi menyampaikan, Rubingah selama ini menjalani hidup di Dusun Kranggan II Jatitirto, Kecamatan Berbah seorang diri.

Baca juga: Viral Video Nenek Ditendang Pria di Pasar karena Dituduh Mengutil, Ini Kisahnya

Rubingah hidup sendiri setelah cukup lama berpisah dengan suaminya.

Saat ini, suaminya tinggal di Lampung bersama anaknya.

"Tadi pagi anaknya saya telepon, dan sudah lihat videonya, cerita sama saya sambil menangis. Minta tolong sama saya, bagimana baiknya," ungkapnya.

Semenjak berpisah dengan suami dan anaknya, Rubingah terlihat pendiam. Rubingah juga jarang berada di rumahnya.

"Jarang pulang ke rumah, sering jalan kaki keliling. Ya bisa dikatakan begitu (depresi) karena sudah lama pisah sama anak dan suaminya, mungkin sekitar 15 tahun," urainya.

Di Dusun Kranggan I, Rubingah termasuk warga dalam kategori tidak mampu. Bahkan untuk rumah yang ditinggali Rubingah juga tidak ada listrik.

"Sudah lama tidak ada listrik (di rumah Rubingah), rumahnya kan seperti itu," bebernya.

Selama ini, Rubingah mendapat penghasilan jika ada orang yang memintanya memijat. Namun itupun tidak setiap hari.

"Ya kadang ada yang memberi, kadang cari sendiri biasanya memijat, tapi kan tidak pasti. Raskin dulu dapat, sekarang dapatnya (bantuan) kalau pas ada zakat atau kegiatan sosial organiasi, ini tadi ada dari anggota DPRD datang kesini memberikan bantuan," ungkapnya.

Baca juga: Cerita di Balik Nenek 60 Tahun Ditendang gara-gara Dituduh Mengutil di Pasar

Tetangga Rubingah, Duel Umara (65) mengatakan, nenek berusia 60 tahun ini sering keluar rumah dengan berjalan kaki. Pulang ke rumah juga tidak tentu.

"Komunikasi (dengan warga) jarang, ya hanya mondar-mandir jalan kaki," ujarnya.

Selama ini, sepengetahuannya, Rubingah tidak pernah diam-diam mengambil saat menginginkan sesuatu dari warga. Rubingah selalu meminta secara baik-baik.

"Kalau ada keperluan mau minta apa selalu ngomong. Kemarin Saya baru rapat RT, bilang minta makanan, ya selalu bilang, nembung," jelasnya.

Usai video viral, beberapa warga datang ke rumah Rubingah. Mereka ingin bertemu untuk mengetahui kondisi Rubingah sekaligus memberikan bantuan.

Salah satu warga yang datang untuk memberikan bantuan, Eri (29) mengaku awalnya melihat video yang viral di media sosial. Setelah melihat video tersebut, hatinya terketuk untuk datang membantu.

"Lihat di video kan kasihan diperlakukan tidak baik. Ya terus rencana pada mau kesini," ungkapnya.

Warga Desa Trirenggo, Kabupaten Bantul ini datang ke Dusun Kranggan II Jatitirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman untuk melihat kondisi Rubingah setelah kejadian tersebut.

"Kita nengok seperti apa, ya sekaligus memberikan tali kasih lah. Ya prihatin (melihat kondisi rumah Rubingah), hidup sendiri juga," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com