Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun "Sister Village", Investor China Berinvestasi di Desa Sukajaya, Sukabumi

Kompas.com - 21/01/2020, 20:46 WIB
Budiyanto ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia, Xiao Qian, berencana membuat program ''sister village'' antara Desa Sukajaya dengan desa di negara tirai bambu.

Rencana tersebut disampaikan Xiao Qian dalam sambutannya berbahasa Mandarin yang diterjemahkan seorang penerjemah ke dalam bahasa Indonesia pada kunjungan di Desa Sukajaya, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (21/1/2020).

''Kami akan secara aktif mendorong agar Desa Sukajaya bisa terjalin sister village dengan salah satu desa di Tiongkok,'' ungkap Xiao yang langsung mendapatkan sambutan tepuk tangan dari para tamu undangan.

Di Sukabumi, Xiao Qian didampingi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar dalam rangkaian kunjungan kerja.

Baca juga: Kunker ke Tiongkok, Gubernur Babel Paparkan Sejarah 250 Tahun Tambang Timah Pemasok Dunia

 

Keduanya disambut Bupati Sukabumi Marwan Hamami dan Kepala Desa Sukajaya Deden Gunaefi sebagai tuan rumah.

Menurut Xiao, Kepala Desa Sukajaya Deden Gunaefi pernah berkunjung ke salah satu desa di Kota Sianghai di Tiongkok. Nanti pihaknya akan berupaya menjalinkan kerja sama dengan desa tersebut.

"Dengan adanya sister village, nanti bisa saling tukar ke desa itu,'' ujar Xiao melalui penerjamah.

Beri hadiah dua mobil

Selain merencanakan program sister village, Xiao juga berjanji akan mendorong para investor atau pelaku usaha dari Tiongkok untuk berinvestasi di Desa Sukajaya.

Pada kesempatan itu, Xiao mengatakan kedubes RRT untuk Indonesia ingin memberikan hadiah dua unit mobil truk buatan Tiongkok. Mobil truk ini dibuat atau diproduksi di Provinsi Banten.

''Jadi ini mobil truk itu merek Tiongkok tapi buatan Indonesia,'' kata Xiao.

Pihaknya, lanjut dia, akan segera mengurusi semua proses pemberian hadiah tersebut dan segera akan diserahkan ke Desa Sukajaya.

Lihat hasil studi ke Tiongkok

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar menjelaskan Desa Sukajaya merupakan salah satu desa yang telah mengikuti program studi ke Tiongkok pada 2019 lalu.

Program studi ini sudah dilaksanakan dua gelombang, masing-masing dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan luar Jawa. Akhir Februai 2020 akan dilaksanakan gelombang ketiga.

''Hari ini, Dubes RRT datang ke sini untuk melakukan verifikasi atau melihat, ada hasilnya gak sih dari pembinaan atau kerjasama yang sudah dilakukan,'' jelas Abdul Halim kepada wartawan di sela kunjungan kerja.

Abdul Halim mengatakan, desa yang mengikuti program studi ke Tiongkok hampir semua berjalan.

Sementra Desa Sukajaya merupakan salah satu desa yang berhasil dan paling terdekat dari Jakarta.

''Makanya kita bawa ke sini. Karena mau diajak ke luar Jawa, Pak Dubesnya agak keberatan kalau keluar Jakarta,'' kata dia.

Menurut Abdul Halim, kunjungan Dubes RRT untuk Indonesia ke Desa Sukajaya ini menghasilkan dua rencana program.

Pertama ''Sister Village'' antara Desa Sukajaya dengan desa di Tiongkok.

Baca juga: 13 TKA Asal Tiongkok Bekerja Jadi Tukang Bangunan, Ini Penjelasannya

Kedua, akan mendatangkan investor dari Tiongkok sesuai dengan potensi komoditas produk-produk unggulan di Desa Sukajaya.

''Sudah disampaikan Pak Dubes, setelah melihat kondisi ini, Pak Dubes akan membangun sister village. Nantinya, Desa Sukajaya akan ditemukan dengan desa yang memiliki potensi sama, karakter sama dengan desa yang ada di Tiongkok,'' ujar Abdul Halim.

''Nanti investor yang bersentuhan dengan produk unggulan akan dibawa ke sini oleh Pak Dubes supaya apa, supaya barang-barang hasil di sini dibawa atau diekspor ke China (Tiongkok),'' sambung dia.

Rombongan kunjungan kerja Mendes PDTT dan Dubes RRT untuk Indonesia sempat melihat rumah produksi pengrajin rangkai tanaman suji yang sudah berhasil ekspor ke beberapa negara.

Selain itu, mereka juga ke perkebunan sayur binaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sukajaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com