Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IAIN Salatiga Ajukan Perubahan Menjadi UIN

Kompas.com - 17/01/2020, 16:16 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga mengajukan perubahan untuk menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).

Wakil Rektor I IAIN Salatiga, Muh Saerozy mengatakan proposal perubahan tersebut telah disampaikan ke Kementerian Agama.

"Meski pengajuan proposal ini terhitung terlambat, tapi ini sudah diproses. Syarat-syarat semua juga sudah memenuhi, seperti 30 persen program studi yang harus terakreditasi," jelas Saerozy di Gedung Hasyim Ashari IAIN Salatiga, Jawa Tengah, Jumat (17/1/2020).

Baca juga: Daftar Lengkap Jurusan dan Jadwal Jalur Masuk UIN Jakarta

Dia mengatakan, IAIN Salatiga terhitung terlambat menjadi UIN karena adanya pemilihan rektor.

Namun saat ini, setelah semua syarat administrasi dan pimpinan secara definitif ditetapkan, tim langsung bergerak cepat termasuk bertemu dengan tim dari Kementerian Agama, Kementerian Keuangan, Menpan-RB, dan Sekretaris Negara.

Saerozy menambahkan, salah satu syarat lain perubahan status tersebut adalah mahasiswa yang harus berasal dari lintas provinsi.

"Kita saat ini tidak hanya ekspansi ke luar Jawa, bahkan juga sudah membuka kelas internasional," paparnya.

Baca juga: Duduk Perkara Hilangnya Kades Terpilih di Banjarnegara Selama 2 Pekan hingga Ditemukan di Ponpes Salatiga

Syarat lain seperti jumlah mahasiswa yang harus mencapai 15 ribu orang juga diklaim telah terpenuhi.

Sementara Tim Sosialisasi IAIN Salatiga, Siti Asdiqoh mengungkapkan tahun ini kuota penerimaan mahasiswa baru mencapai 3.010 orang untuk 24 program studi jenjang S-1 dan tiga program studi jenjang strata S-2.

"Untuk Fakultas Tarbiah dan Ilmu Keguruan, akan ada pembatasan jumlah penerimaan mahasiswa. Jika sebelumnya berkisar 700 orang, tahun ini hanya 560 orang," ungkapnya.

Pembatasan tersebut karena Fakultas Tarbiah dan Ilmu Keguruan menjadi kelas percontohan untuk Program Profesi Guru.

"Jika dulu lulus dari Fakultas Tarbiah lulus bisa menjadi guru, sekarang harus melalui Program Profesi Guru. Ini akan semakin meningkatkan kualitas lulusan," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com