Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diawali Bunyi Ledakan, Stasiun Pemantau Bakamla di Ambon Terbakar

Kompas.com - 13/01/2020, 15:27 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Stasiun Pemantau Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL) Bakamla RI yang berlokasi di Desa Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe, Ambon, terbakar, Senin (13/1/2020).

La Duni, salah satu pegawai honorer Stasiun Pemantua menuturkan insiden kebakaran itu terjadi saat dia sedang menjalankan tugas piket di stasiun tersebut.

Namun, pukul 02.10 WIT saat ia hendak beristirahat, terdengar suara ledakan dari ruang pemantau.

Baca juga: 5 Orang Tewas dalam Kebakaran Ruko di Makassar

“Saat saya mau masuk cek suara ledakan, sudah tidak bisa lagi karena asap sudah sangat banyak,” kata La Duni, kepada wartawan, Senin siang.

Tak berselang lama setelah ledakan itu asap pekat bersama kobaran api langsung memenuhi ruangan.

“Saya langsung turun meminta bantuan dari warga sekitar, kemudian kami sama-sama berusaha memadamkan api,” ujar dia.

Kasubag Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Iptu Julkisno Kaisupy mengatakan, sulitnya memadamkan kobaran api di ruangan stasiun pemantau yang terbakar membuat pegawai dan warga terpaksa memecahkan kaca agar bisa masuk ke dalam ruangan.

“Kejadian itu kemudian dilaporkan ke petugas pemadam kebakaran,” kata Julkisno.

Julkisno menyebut, api baru dapat dipadamkan setelah tiga unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian.

Baca juga: Ibu dan Anak Tewas dalam Kebakaran di Soppeng, Sulsel

 

Akibat kejadian tersebut, sejumlah aset kantor seperti 5 unit PC, tiga unit TV 43 inci dua unit AC dan 5 unit komputer hangus terbakar.

Menurut Julkisno, dari hasil olah tempat kejadian perkara yang dilakukan penyebab kebakaran diduga dipicu oleh kosleting listrik pada kabel PC yang ada di ruangan tersebut.

“Diduga kebakaran diakibatkan oleh kosleting arus listrik pada kabel PC, karena pada bulan Desember tahun 2019 kemarin juga pernah terjadi kosleting pada kabel PC, namun tidak sampai terjadi kebakaran,” ungkap dia.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com