Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batu yang Ditemukan Saat Penggalian Septic Tank Termasuk Cagar Budaya

Kompas.com - 13/01/2020, 15:04 WIB
Bagus Supriadi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Batu yang ditemukan oleh warga Desa Arjasa, Kecamatan Arjasa, Jember, Jawa Timur, saat menggali septic tanck, dipastikan sebagai batu kenong.

Batu tersebut termasuk peninggalan sejarah cagar budaya.

Batu itu memiliki berbagai fungsi, salah satunya adalah untuk menghindari gempa bumi.

Hal itu terungkap setelah batu tersebut diteliti oleh kooordinator juru pelihara cagar budaya Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Djoko Surhajito.

“Kami melihat batunya, kita ukur dan kami laporkan pada Pemda maupaun Balai Pelestari Cagar Budaya Jawa Timur,” kata DJoko Surhajito di lokasi penemuan benda tersebut.

Baca juga: Gali Septic Tank, Warga Jember Temukan Benda Bersejarah

Dia memastikan benda tersebut memang termasuk cagar budaya, peninggalan sejarah yang tersebar di Kecamatan Arjasa dan Jember bagian utara.

Menurut dia, di daerah tersebut memang banyak ditemukan benda cagar budaya.

“Kami mengukur dulu, kita lihat dan kita laporkan,” kata Djoko.

Setelah melaporkan penemuan tersebut, pihaknya akan mendatangkan tim ahli dari BPCB Jawa Timur untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

Mulai dari sejarah hingga keaslian dari batu tersebut akan dipastikan ulang oleh BPCB jatim.

Sebab, meskipun sudah diketahui sebagai benda cagar budaya, benda tersebut harus diregistrasi terlebih dahulu.

Sementara, di Kabupaten Jember belum terbentuk lembaga registrasi cagar budaya.

“Perlu ada registrasi, akan kami bicarakan pada dinas terkait,” kata Djoko.

Baca juga: Jualan Canang, Nenek 79 Tahun Ini Dibayar Pakai Uang Mainan

Batu tersebut masih ditempatkan di lokasi penggalian septic tank milik warga.

Pihak BPCB sudah berkomunikasi dengan masyarakat sekitar untuk turut menjaga batu tersebut.

Setelah koordinasi selesai, batu akan dipindah ke tempat yang lebih aman di tempat penyimpakan benda bersejarah atau lainnya.

“Ini juga bisa dipindah ke tempat wisata sebagai wisata edukasi,” kata Djoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com