LAHAT, KOMPAS.com - Polisi Hutan dari BKSDA Seksi Konservasi Wilayah II Lahat Rohmat mengatakan, pihaknya banyak mendapatkan laporan jejak harimau palsu yang membuat resah masyarakat.
Jejak harimau tersebut sengaja dibuat dengan membentuk cetakan di tanah sehingga seola-olah satwa tersebut telah lewat.
Diketahui, sejak terjadinya konflik harimau dan manusia yang menyebabkan korban jiwa, banyak oknum tak bertanggung jawab membuat resah dengan menyebarkan berita hoaks soal keberadaan harimau.
"Contohnya saja jejak palsu, banyak sekali kita temukan. Bahkan, cetakan jejak itu dibuat dari kaus kaki," kata Rohmat kepada Kompas.com, Rabu (18/12/2019).
Baca juga: Cegah Korban Harimau Bertambah, BKSDA Pasang Spanduk Imbauan
Rohmat mengatakan, sejak dua pekan belakangan, pihaknya mendapatkan 14 laporan terkait jejak harimau di Kabupaten Lahat dan Kota Pagaralam.
Dari seluruh laporan tersebut, hanya dua yang dipastikan jejak harimau asli, yakni di kawasan Kampung IV Gunung Dempo Kota Pagaralam, serta Desa Pulau Panas, Kecamatan Tanjung Sakti Pumi Lahat.
"Ada telapaknya yang jari lima, ada yang jari empat, jadi tidak tentu. Kalau jejak harimau asli kan tentu bisa ditelusuri sepanjang mana dia berjalan. Ini yang ditemukan hanya satu atau dua telapak saja. Memang harimau bisa terbang?" ujar dia.
Meski demikian, Rohmat mengaku tak mengetahui motif di balik pembuatan jejak palsu tersebut.
Namun, kabar itu menurutnya dapat membuat warga resah, sehingga menimbulkan situasi yang tak kondusif.
"Ada yang sudah ditangkap polisi karena menyebarkan berita hoaks soal menemukan jejak harimau, setelah dicek ternyata palsu," ujar dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.