Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Kasus Turis di Bali, Mengaku Dibegal hingga Terungkap Berbohong

Kompas.com - 13/12/2019, 11:26 WIB
Setyo Puji

Penulis

Dari RS itu, polisi mendapat keterangan bahwa korban pada Rabu (4/12/2019) sempat dirujuk selama tiga hari.

Namun, pada 7 Desember 2019 korban minta dirujuk ke RS negaranya karena alasan asuransinya tidak bisa digunakan di Bali.

"Korban sudah kembali ke negaranya bersama keluarganya," kata Andi.

Baca juga: Begal Ojek Online dengan Celurit, Dua Pemuda di Cikarang Dibekuk Polisi

3. Rusak citra Bali

Rekayasa kasus yang dilakukan turis Australia, Emma Bell disesalkan Pemerintah daerah setempat.

Kepala Dinas Pariwisata Bali, Putu Astawa menganggap apa yang sudah dilakukan turis tersebut dapat merusak citra pariwisata Bali.

Apalagi kabar terkait pembegalan juga sudah viral dan tayang di media Australia.

"Sudah terlanjur diberitakan begitu kan sempat membuat citra kita tidak bagus," kata Astawa, Rabu (11/12/2019).

Baca juga: 4 Fakta Turis Australia Mengaku Dibegal, demi Klaim Asuransi hingga Disesalkan Dinas Pariwisata Bali

4. Jangan terulang

Penjagaan di pintu masuk Mapolda Bali, Rabu (13/11/2019).KOMPAS.com/IMAM ROSIDIN Penjagaan di pintu masuk Mapolda Bali, Rabu (13/11/2019).

Rekayasa kasus yang dilakukan turis Australia, Emma Bell perlu menjadi perhatian berbagai pihak.

Kepala Dinas Pariwisata Bali, Putu Astawa berharap kasus tersebut tidak kembali terulang dan dapat menjadi pembelajaran ke depan.

Sebab, kabar bohong yang dikembangkan untuk motif pribadi itu dapat mengorbankan kepentingan lebih besar. Utamanya sektor pariwisata di Bali.

Ia juga mengaku sangat terima kasih kepada polisi yang berhasil mengungkap kasus tersebut. Sehingga kebenaran terungkap, dan masyarakat tidak lagi resah.

Penulis : Kontributor Bali, Imam Rosidin|Editor : Abba Gabrillin, Khairina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com