Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan Stiker "Keluarga Miskin", Desa Ini Berhasil Tertibkan Penerima Bantuan PKH

Kompas.com - 11/12/2019, 06:03 WIB
Hamzah Arfah,
Khairina

Tim Redaksi

Ada 205 penerima PKH

Desa Sekapuk yang terdiri atas 29 Rukun Tetangga (RT), 5 Rukun Warga (RW) memiliki sebanyak 4.673 warga dengan 1.257 KK.

Dari jumlah ini, sebanyak 205 KK di antaranya tercatat sebagai penerima PKH, sesuai dengan data yang diberikan pendamping PKH kepada pihak desa.

"Namun dalam keseharian, kami juga sempat menjumpai beberapa warga yang kelihatannya mampu tapi kok dapat bantuan. Ada juga yang malah sempat jadi omongan, bahan ngerumpi orang-orang. Makanya, dengan ditempeli stiker seperti ini kan setidaknya mereka jadi tahu," ujar bagian kesra Pemdes Sekapuk, Suwarni, di sela agenda penempelan stiker, Selasa (10/12/2019).

Baca juga: Malu Dicap Keluarga Miskin, 18 KK Penerima PKH di Gresik Mundur

Suwarni juga mengapresiasi penempelan stiker di rumah penerima bantuan yang dilakukan oleh pihaknya, untuk dapat menyadarkan warga mampu dan berkecukupan supaya lebih peduli dengan lingkungan sekitar.

"Sekalian memperjelas siapa saja penerima bantuan yang ada di Desa Sekapuk, juga agar tidak ada lagi omongan-omongan seperti itu. Alhamdulillah, warga mulai sadar dengan yang merasa mampu tapi masih menerima bantuan, mulai mengembalikan dengan sendirinya, sebelum kami datangi rumah mereka untuk ditempeli stiker," terangnya.

Suwarni menjelaskan, untuk saat ini penempelan stiker 'keluarga miskin' baru berlangsung di 3 RT dari 29 RT yang ada di Desa Sekapuk. Agenda penempelan stiker, masih akan terus dilakukan secara berkala.

"Memang enggak bisa cepat, sebab kami juga tanya dulu. Minta izin dari pemilik rumah atau penerima bantuan, apakah berkenan ditempeli stiker atau tidak, karena sifatnya juga bukan paksaan. Hanya saja kalau menolak ditempeli, alasan juga harus jelas," ucap dia.

Rupanya, cara ini mulai perlahan mampu menyadarkan para warga yang sebelumnya termasuk dalam penerima bantuan PKH, tapi saat ini merasa sudah mampu dan berkecukupan akhirnya mengembalikan kartu bantuan.

Mereka mulai tersadar dengan sendirinya, jika mereka kurang layak sebagai penerima PKH. Saat ini sudah tercatat sebanyak 21 KK yang sadar.

"Ada yang datang langsung ke balai desa, ada yang melalui Pak RT masing-masing, ada juga yang lewat WhatsApp kepada perangkat desa di sini dan kemudian kita tindaklanjuti dengan berkunjung ke rumah mereka untuk memastikan," kata dia.

Respon warga

Salah satu rumah yang ditempel stiker 'keluarga miskin' berwarna merah adalah milik Kasuin (74) dan Asbuning (65).

Pasangan suami istri ini menyatakan, tidak keberatan rumahnya ditempel stiker tersebut karena memang menerima bantuan.

"Kami memang punya anak, tapi sudah keluarga sendiri-sendiri. Sekarang kami tinggal berdua saja di rumah ini. Untuk penghasilan sehari-hari, saya bekerja sebagai buruh tani, sebab bapaknya (Kasuin) juga sudah kerap sakit-sakitan," kata Asbuning.

Ia pun mendukung program yang dilakukan oleh Pemdes Sekapuk, dalam penempelan stiker 'keluarga miskin' di rumah para penerima bantuan seperti dirinya, supaya bantuan dapat diterima oleh mereka yang berhak.

"Tidak apa-apa Nak, biar bantuan juga dapat benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan," ujarnya.

Selain 21 KK penerima PKH, Pemdes Sekapuk juga mencatat sebanyak 2 KK penerima BPNT sudah mengembalikan atau mundur dari kepesertaan dengan sukarela, lantaran merasa sudah mampu dan berkecukupan saat ini. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com