Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, Jenazah TKI yang Tewas di Malaysia Dipulangkan ke Tanah Air

Kompas.com - 09/12/2019, 12:15 WIB
Slamet Widodo,
Dony Aprian

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Trenggalek terus berupaya memulangkan jenazah Ilyas Setiawan (27), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ditemukan meninggal dunia di Serawak, Malaysia, ke Tanah Air.

"Kami sudah mengambil langkah-langkah, yang melibatkan berbagai unsur. Termasuk sudah berkoordinasi dengan UPT Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Surabaya," Terang Kepala Bagian Protokol dan Rumah Tangga Pemkab Trenggalek Triadi Atmono, Senin (9/12/2019).

Baca juga: Fakta Tewasnya TKI di Malaysia, Ditemukan Sayatan di Leher hingga Ingin Lebaran di Kampung Halaman

Menurut dia, koordinasi ke berbagai pihak diperlukan guna pemulangan jenazah dapat segera dilaksanakan.

"Karena ini kasusnya dugaan pembunuhan, kita serahkan ke pihak Polis Diraja Malaysia, kami tetap memantau dan mengikutinya," ujar Triadi.

Sementara itu, Rosi Eka Ambarwati, kaka kandung korban mengatakan, rencana kepulangan jenazah akan dipulangkan ke Tanah Air dalam seminggu ke depan.

“Informasinya paling cepat hari Selasa pekan ini, dan semoga tidak tertunda,” ujar kakak kandung korban, Rosi Eka Ambarwati.

Baca juga: Keluarga TKI yang Tewas di Malaysia Syok, Sebut Korban Tak Punya Musuh

Seperti diberitakan sebelumnya, Ilyas setiawan, warga Dusun Krajan, desa Parakan RT/RW. 16/06 Trenggalek, Jawa Timur, ditemukan meninggal dunia di area perkebunan kelapa sawit  di Serawak Malaysia.

Pada saat ditemukan, terdapat luka sayatan di leher sepanjang 9 Sentimeter, dan diduga korban dibunuh.

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Trenggalek (Disperinaker), Nanang Budiarto menuturkan, pihaknya menerima informasi tewasnya Ilyas pada Jumat (6/12/2019).

“Kami menerima informasi pada Jumat, bahwa ditemukan pekerja migran Indonesia (PMI) asal Trenggalek, dari Polis Diraja Malaysia, sehari setelah jasad ditemukan. Kemudian kami teruskan kepada pihak keluarga,” kata Nanang Budiarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com