Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patung "Yesus Memberkati", Peninggalan Ciputra untuk Sulawesi Utara

Kompas.com - 29/11/2019, 06:07 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Khairina

Tim Redaksi

 

MANADO, KOMPAS.com - Patung "Yesus Memberkati" merupakan salah satu karya seni religius dari founder dan chairman Grup Ciputra, Ir Ciputra.

Patung "Yesus Memberkati" ini didirikan di atas kavling terbaik di kawasan perumahan elit Citra Land Manado, Sulawesi Utara.

Lokasi dan arah patung ini ternyata memiliki makna dan mungkin banyak orang yang belum tahu.

Arah patung ini ternyata mengarah ke Kantor Gubernur Sulawesi Utara, bahkan didirikan khusus mengarah ke ruang kerja gubernur.

Baca juga: Anies Sebut Ciputra Banyak Berjasa Dalam Pembangunan Jakarta

Koordinator Estate Citra Land Manado Fredy Kawulur mengatakan, patung "Yesus Memberkati" didirikan karena Ciputra terinspirasi.

 "Patung itu dibuat di atas bukit dan menghadap langsung ke kantor gubernur. Titik arahnya menghadap ruang kerja gubernur. Artinya, Ciputra ingin Sulawesi Utara selalu diberkati," kata Fredy saat diwawancara Kompas.com di ruang tamu Kantor Pemasaran Citra Land Manado, Kamis (28/11/2019).

Fredy mengatakan, saat proyek ini dikerjakan, ada sekitar empat kali Ciputra datang ke Manado.

Di antaranya saat peletakan batu pertama, kemudian peresmian patung, lalu pekerjaan paket dengan jalan salib.

Selain mendirikan patung dan perumahan elit, Ciputra juga mendirikan sekolah Citra Kasih yang beralamat di perumahan Citra Land, Jalan Ring Road, Winangun, Manado.

Selain itu, pengembangan properti di Manado terus dilakukan yakni Citra Land Kairagi. Dimana proyek itu sementara direncanakan.

"Apakah proyeknya akan dimulai tahun depan atau bagaimana, saya belum tahu persis," ujar Fredy.

Ciputra sangat peduli dengan dunia pendidikan. Saat ini proyek pembangunan Universitas Ciputra (UC) sudah dimulai di Makassar.

"Peletakan batu pertama sudah dilakukan. Lokasi proyek di Losari, Makassar," sebutnya.

Fredy juga mengaku, sudah banyak kolega yang mengirimkan bunga sebagai ucapan duka cita, dan ada juga yang membawa langsung ke lokasi persemayaman.

"Kami di Manado akan menggelar ibadah pada Jumat (29/11/2019), bersama seluruh karyawan. Sekaligus saat penguburan nanti akan digelar ibadah juga," tururnya.

Monumen "Yesus Memberkati" sudah menjadi ikon Kota Manado dan Sulut saat ini.

Dari monumen ini, kita dapat melihat langsung pemandangan indah dari Kota Manado, Pulau Manado Tua, Bunaken, dan Gunung Klabat.

Posisi patung dibuat miring dengan bentuk tangan ke atas. Lokasi patung yang berdiri di atas bukit semakin memperkuat ekspresi patung saat Yesus sedang memberkati murid-murid-Nya.

Monumen tersebut bukan sekadar penunjang infrastruktur berkait dengan keberadaan kompleks perumahan yang dibangun Ciputra di kawasan itu.

Monumen diharapkan menjadi tempat perenungan perjuangan manusia dalam menghadapi penderitaan.

Tempat ini bukan sekadar ikon wisata agama. Keberadaannya adalah refleksi universal bahwa tempat ziarah religi itu juga bisa melahirkan perenungan sosial kepada masyarakat.

Hal itu tampaknya yang diharapkan Ciputra dalam bukunya, "Manusia Unggul yang Disertai Tuhan".

Baca juga: Ketika Ciputra Disemayamkan di Dekat Koleksi Seninya

Pantauan Kompas.com, saat memasuki pintu utama di Kantor Pemasaran Citra Land Manado, karangan bunga ditaruh di atas meja di dalam kantor, lengkap dengan foto Ciputra dan dinyalakan lilin.

Ciputra yang memiliki nama lahir Tjie Tjin Hoan, menghabiskan masa kecil hingga masa remajanya di Parigi, Sulawesi Tengah.

Ia bersekolah di sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) Frater Don Bosco Manado.

Saat duduk di bangku SMA, sekolah Don Bosco mengizinkan Ciputra bergabung dengan kontingan Sulut untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) II di Lapangan Ikada, Jakarta.

Saat itu, Ciputra memang dikenal sebagai jago lari jarak menengah. Ia jago lari 800 dan 1.500 meter.

Ciputra merupakan angkatan pertama di SMA Frater Don Bosco Manado, yang saat ini salah satu sekolah unggulan di Kota Manado.

Ciputra juga dikenal sangat peduli dengan sekolahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com