Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Banjir Bandang, Pemkab Solok Selatan Siapkan Relokasi 13 KK

Kompas.com - 27/11/2019, 13:17 WIB
Perdana Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com-Sebanyak 13 kepala keluarga korban banjir badang di Kabupaten Solok Selatan Sumatera Barat siap direlokasi akibat rumahnya tidak dapat dihuni lagi.

Jumlah korban yang direlokasi diperkirakan bertambah karena ada warga yang tinggal di zona merah rawan bencana.

"Saat ini terdata ada 13 kepala keluarga yang rumahnya sudah hancur. Mereka butuh segera direlokasi. Selain itu, ada puluhan warga yang berada di zona rawan bencana," kata Kabag Humas Pemkab Solok Selatan, Firdaus Firman yang dihubungi Kompas.com, Rabu (27/11/2019).

Firdaus mengatakan 13 kepala keluarga yang rumahnya hancur diterjang banjir badang, Minggu (24/11/2019) lalu berada di Nagari Pakan Rabaa Timur, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh.

Baca juga: Korban Banjir dan Longsor Solok Selatan Mulai Terserang Penyakit

Menurut Firdaus, untuk daerah relokasi, saat ini pihak wali nagari atau kepala desa sudah menyiapkan lahannya dan tinggal pembangunannya.

"Kalau lahan relokasi sudah disiapkan wali nagari dan kita tinggal membangunnya," kata Firdaus.

Saat ini, kata Firdaus, korban banjir badang terpaksa mengungsi di posko pengungsian di di Balai Adat Nagari Pakaan Rabaa Timur dan Simpang Salak,

"Ada 330 warga yang saat ini tinggal di posko pengungsian di Balai Adat Nagari dan Simpang Salak," kata Firdaus.

Baca juga: Akses Terputus akibat Banjir, Solok Selatan Butuh Jembatan Darurat

Dampak banjir

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, akhirnya menetapkan status tanggap darurat akibat bencana banjir selama 14 hari, terhitung mulai Jumat (22/11/2019).

Dampak banjir yang diakibatkan cukup parah.

Tercatat ada empat kecamatan yang terdampak yaitu Koto Parik Gadang Diateh, Sungai Pagu dan Sangir serta Pauh Duo.

Sebanyak 1.706 Kepala Keluarga atau 8.809 jiwa menjadi korban banjir yang merendam 1.952 unit rumah.

Banjir tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga merusak fasilitas publik yaitu dua kantor, tujuh unit sekolah, lima rumah ibadah, dua saluran irigasi, dan empat jembatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com