Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala SKK Migas: Keberanian Ahok Diperlukan Pertamina

Kompas.com - 26/11/2019, 13:35 WIB
Markus Yuwono,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Masuknya Basuki Tjahja Purnama alias BTP atau Ahok menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) menjadi harapan baru bagi Pertamina karena keberaniannya.

“Saya kira kita itu selalu membutuhkan ide-ide pembaruan. Kalau Pak Ahok, kan, kalau kita lihat bagaimana track record beliau. Beliau kan selalu berpikir sesuatu yang baru. Dan keberanian beliau saya kira sangat dibutuhkan Pertamina,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto seusai membuka Joint Convention Yogyakarta 2019 di Hotel Tentrem, Kota Yogyakarta, Selasa (26/11/2019).

Baca juga: Puan Maharani Sebut Ahok Tak Wajib Mundur dari PDI-P

Dia menilai, Ahok berani mengambil keputusan yang sebelumnya hanya menjadi wacana di tingkat diskusi, seperti infrastruktur era Ahok menjadi Gubernur DKI sangat masif dilakukan.

“Saya kira bagus memang, dari SKK Migas kita lihat potensi Pertamina untuk meningkatkan produksinya saat ini itu cukup besar. Kita sedang diskusikan dengan manajemen Pertamina dan itu membutuhkan investasi. Di level manajemen dan hadirnya Pak Ahok di situ, saya yakin minyak bisa dipercepat penangkapan potensi itu. Saya kira sangat postif,” ucap dia.

Baca juga: Djarot Heran Ahok Diminta Mundur dari PDI-P Setelah Jabat Komisaris Pertamina  

Disinggung soal penolakan dari serikat pekerja Pertamina, Dwi yang juga mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) mengatakan hal itu hanya soal komunikasi.

"Saya kira, serikat pekerja belum mendapatkan penjelasan yang clear saja. Kadang-kadang orang kan jalan di persepsi masing-masing. Kalau duduk dan sama tahu arahnya ke mana, tidak ada alasan kita menolak siapa pun yang masuk ke perusahan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com