Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Surabaya Gandeng Kolektor Isi Koleksi Benda Bersejarah di Museum Pendidikan

Kompas.com - 25/11/2019, 22:02 WIB
Ghinan Salman,
Khairina

Tim Redaksi

Menurut dia, di Surabaya terdapat 500 anggota komunitas, sedangkan di Indonesia jumlahnya ribuan.

"Misalkan sabak, kita kesulitan menemukannya saat ini. Kita dapat lumayan banyak dari daerah Jawa Tengah. Di Surabaya sulit mendapatkannya," kata dia.

Ia menambahkan, koleksi benda bersejarah yang diserahkan ke Disbudpar datang dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa Tengah, Sumatera, Kalimantan, dan Jawa Timur.

"Manuskrip dari Aceh. Naskah dari daun lontar, deeluwang kertas atas kertas eropa itu ada di tahun 1700 – 1800," kata dia

Barang koleksi museum yang didapat dari Surabaya berupa buku-buku pelajaran di zaman Belanda dan Jepang hingga di era kemerdekaan.

Buku-buku tersebut di antaranya berupa ijazah sekolah Tionghoa.

Ali Budino menyebut, penyerahan benda-benda kuno sebagai koleksi Museum Pendidikan bertujuan agar koleksi tersebut berguna untuk dunia pendidikan, terutama pendidikan anak  di masa mendatang.

"Seperti sabak, di zaman dulu sekolah memakai sabak. Dengan sabak, sekali nulis dihapus. Jadi, bisa dibayangkan betapa susahnya daya ingat anak-anak sekolah dulu," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com