Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pimpinan KKB Ditangkap Saat Cari Amunisi untuk HUT OPM, Dikenal Sadis

Kompas.com - 24/11/2019, 10:22 WIB
Candra Setia Budi

Editor

Iris Murib, salah satu pimpinan KKB yang ditangkap polisi dan kelompoknya dikenal sadis dalam melakukan aksinya.

Hal itu diungkapkan Kapolda Papau Irjen Paulus Watepauw.

Paulus menceritakan beberapa riwayat kelam mengenai Iris Murib.

Pada tahun 2014 lalu, kelompok yang dipimpin Iris Murib menembak dua personel kepolisian di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

Serangan itu menyebabkan Aipda Tomson Siahaan dan Bripda Ari Aprianto gugur.

Kemudian pada tahun 2015, Iris Murib pernah melakukan penyerangan terhadap Polsek Sinak.

Penyerangan itu lagi-lagi menimbulkan korban jiwa.

Kelompok yang dipimpin Iris Murib menyebabkan tiga personel polisi gugur, dan seorang terluka.

Selain itu, Iris Murib juga merampas delapan pucuk senjata api dan amunisi.

"Saat itu, anggota (polisi) sedang istirahat, kemudian diserang," ujar Paulus.

Baca juga: Profil Iris Murib, Pimpinan KKB yang Dikenal Sadis dengan Catatan Hitam

 

4. Berhasil tangkap pimpinan KKB, personel gabungan akan dapat penghargaan

Paulus mengapresiasi keberhasilan tim gabungan ini dalam menangkap Iris Murib, salah satu pimpinan KKB.

Kepolisian akan memberikan penghargaan kepada personel gabungan yang menangkapnya.

"Karena dia sudah lama kita cari, di mana dia cukup keras, sadis, dan keji," katanya.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Turis Belanda Gantung Diri di Bali | Pimpinan KKB di Papua Ditangkap

 

5. Kapolda minta kepala kampung jangan beri dana ke KKB

Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw ketika menandatangi prasasti peresmian mako Polres Asmat, Sabtu (23/11/2019).IRSUL PANCA ADITRA Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw ketika menandatangi prasasti peresmian mako Polres Asmat, Sabtu (23/11/2019).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com