Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diteror Rentenir, Buruh Pabrik dan Tiga Anaknya Mengungsi di Saung Kebun

Kompas.com - 21/11/2019, 12:10 WIB
Budiyanto ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Selain itu televisi, receiver dan dua handphone juga tidak ada di tempatnya. Sebelumnya handphone sedang di charge.

Diapun berpikiran, bila permasalahannya sudah selesai, dan televisi dibawa istrinya ke rumah kontrakan yang baru. Ternyata istrinya juga keluar dan televisi serta handphone hilang.

""Saya sih gak menuding siapapun. Tapi untuk kehilangannya ini sudah kami laporkan ke polisi, lapornya juga baru Sabtu kemarin," ujar dia.

Baca juga: Joko Curi Uang Majikan Rp 80 Juta untuk Bayar Utang Rentenir Rp 30 Juta

Dibawa paksa dan dilihat puluhan warga

Malam itu, permasalahan penagihan utang ternyata belum tuntas dan masih berlanjut.

Buruh perempuan yang baru bekerja tiga tahun ini dibawa paksa dan digiring puluhan warga ke rumah diduga rentenir.

Saat itu dia sambil membawa karpet dan kasur mau ke rumah kontrakan bertemu dengan banyak warga yang mencegatnya.

Lalu kasur yang dia bawa disimpan di teras rumah orang lain.

"Salah seorangnya saya kenal. Lalu saya dibawa dan diburu-buru, sambil tangan ditarik-tarik dan diikuti puluhan warga," aku Marlina.

Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Orang Miskin Pilih Rentenir karena Administrasi Bank Ribet

Motor diambil sebagai jaminan

Sampai di rumah orang yang meminjamkan uang itu, ternyata suaminya sudah berada lebih dulu.

Lalu dia pun sempat dimaki-maki dan kembali diancam akan dilaporkan ke polisi lalu dipenjara.

Dede mengatakan disuruh menandatangani perjanjian untuk menyanggupi pembayaran utang.

Karena pikiran sudah tidak karuan, juga memikirkan ketiga anaknya, akhirnya surat.perjanjian ditandatangani.

"Motor dan kunci akhirnya disimpan sebagai jaminan," kata dia.

Baca juga: Terjerat Utang Rentenir Rp 500 Juta, Kades Gagal Nekat Edarkan Pengembang Kue Berisi Semen

Kontrakan baru dibatalkan, tidur di teras warga

Permasalahan buruh dan keluarganya ini tidak tuntas hanya utang saja. Berikutnya pemilik kontrakan baru pun akhirnya membatalkan untuk diisi.

Akhirnya mereka pun, pada Kamis (17/10/2019) memutuskan mencari rumah kontrakan di lain tempat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com