Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Rombongan Ojek Online Bawa Paksa Jenazah Bayi dari Rumah Sakit

Kompas.com - 20/11/2019, 05:23 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com — Sebuah video pengemudi ojek online (ojol) mendatangi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil, Padang, Sumatera Barat, Selasa (19/11/2019), viral di media sosial.

Maksud kedatangan para pengemudi ojol ini tidak untuk membesuk rekannya yang sedang sakit ataupun untuk melakukan aksi demo, tetapi membawa paksa jenazah bayi dari salah satu rekan profesinya yang sudah meninggal, diduga dipersulit pihak rumah sakit.

Sontak, kejadian ini pun viral di dunia maya. Sebelum video itu viral, di berbagai grup WhatsApp sudah beredar informasi meninggalnya bayi yang diketahui bernama M Khalif Putra (6 bulan).

Disebutkan dalam pesan itu, bayi malang tersebut tidak bisa dibawa pulang oleh orangtuanya karena harus membayar biaya rumah sakit Rp 24 juta lebih. Sang bayi dirawat karena menderita sakit kelenjar getah bening.

Orangtua bayi, Dewi Suryani, mengatakan dirinya harus membayar biaya rumah sakit Rp 24 juta lebih.

"Kami memang punya tagihan dan pihak rumah sakit tidak memperbolehkan dibawa pulang," katanya kepada wartawan, Selasa.

Dewi menjelaskan, anaknya (Khalif) meninggal dunia pada pukul 09.00 WIB, tetapi hingga siang belum diperbolehkan pulang sebelum menyelesaikan administrasi.

Namun, ketika Dewi sedang mengurus surat-surat dan administrasi, sekitar pukul 12.00 WIB, tiba-tiba rombongan ojol datang membawa jenazah tersebut. Salah satu keluarga Dewi merupakan pengemudi ojol.

Baca juga: Viral, Rombongan Ojek Online Bawa Paksa Jenazah Bayi dari Rumah Sakit

 

Merasa dipersulit pihak rumah sakit

Ketua Komunitas Driver Urang Minang, Nanda, mengatakan, awalnya pihaknya berniat membawa jenazah bayi dari salah satu rekan satu profesinya itu secara baik-baik, tetapi dipersulit oleh pihak rumah sakit.

"Ini bayi dari rekan kami. Kami sudah ikuti prosedur secara baik-baik, tapi dipersulit dengan diping-pong ke sana kemari. Akhirnya, kami nekat bawa keluar dan bawa ke rumah duka," ujar Nanda yang dihubungi Kompas.com, Selasa.

Diakui Nanda, sebelum bayi itu meninggal, pihaknya di dalam komunitas ojol sudah melakukan aksi solidaritas untuk pengumpulan dana terhadap salah satu rekannya tersebut.

Ketika mendapat kabar M Khalif Putra meninggal, komunitas ojol ini pun langsung bergerak ke RSUP M Djamil sebagai bentuk aksi solidaritas.

"Namun, di rumah sakit, keluarga dipersulit untuk membawa bayinya pulang. Inilah yang memicu kami mengambil langkah nekat dengan membawa paksa jenazah keluar," katanya.

Baca juga: Ini Alasan Ojek Online Bawa Paksa Jenazah Bayi dari Rumah Sakit di Padang

 

Miskomunikasi antara keluarga pasien dan pihak rumah sakit

Direktur Utama RSUP M Djamil Padang Yusirwan membantah pihaknya menahan jenazah yang keluarganya tidak mampu membayar.

"Sebenarnya kesalahan komunikasi antara pasien dan penjelasan dari kami. Saat itu sebenarnya kami meminta orangtua pasien untuk menyelesaikan administrasinya," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com