SUKABUMI, KOMPAS.com - Pasca-kunjungan tim Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Jujun Junaedi (42) mengakui mendapatkan suntikan energi dan pengetahuan baru dalam proses pembuatan helikopter.
Buruh bengkel bubut warga Kampung Cibubuay, Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, Sukabumi, Jawa Barat, itu pun akan terus melanjutkan pekerjaan dalam pembuatan helikopternya.
"Saya akan meneruskan pembuatan helikopter ini," ungkap Jujun kepada wartawan seusai menerima kunjungan tim Lapan melihat proses pembuatan helikopter di rumahnya, Selasa (19/11/2019).
Baca juga: Sebelum Uji Terbang, Helikopter Buatan Buruh Bengkel Sukabumi Perlu Penyempurnaan
Namun, lanjut dia, tentunya proses pembuatan helikopter tersebut akan mengikuti prosedur yang disampaikan tim Lapan. Ia juga akan menerapkan pengetahuan dan masukan yang telah disampaikan ahlinya.
"Saya mendapatkan pemaparan tentang helikopter dari ahlinya, jadi saya lebih semangat dan pola pikir yang lebih cerah lagi," ujar dia.
Dia pun mengucapkan terima kasih kepada tim Lapan yang telah berkunjung dan melihat langsung helikopter yang dibuatnya.
Pada Selasa (19/11/2019) ini Tim Lapan dan Peneliti dari Pusat Teknologi Penerbangan (Pustekbang) berkunjung ke pembuat helikopter Gardes JN77 GM, yaitu Jujun Junaedi di rumahnya.
Dalam kunjungan itu, Peneliti Pustekbang Lapan, Teuku M Ichwanul Hakim memaparkan seputar helikopter. Juga termasuk prosedur pembuatan dan uji terbang helikopter serta regulasinya.
Diberitakan sebelumnya, Jujun Junaedi (42), seorang buruh bengkel di Sukabumi, Jawa Barat, sudah satu tahun ini sibuk merakit helikopter di halaman rumahnya, di Kampung Cibubuay, Desa Damareja, Kecamatan Nagrak.
Baca juga: Lapan Apresiasi Warga yang Membuat Helikopter di Sukabumi
Rencananya, akhir 2019 atau awal 2020 ini, helikopter yang diberi nama Gardes JN 77 GM itu akan menjalani uji terbang.
Saat ini hanya tinggal penyelesaian baling-baling utama yang masih dalam pengerjaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.