Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/11/2019, 06:56 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Minggu (17/11/2019) siang, seorang tamu datang ke rumah Tugiyo alias Gembong (71) warga Dusun Logandeng, Desa Logandeng, Kecamatan Playen, Gunungkidul Yogyakarta.

Setelah beberapa kali pintu rumah diketuk, tidak ada jawaban dari pemilik rumah.

Sang tamu kemudian mecium aroma menyengat. Ia pun segera menghubungi tetangga dan mendobrak rumah.

Tugiyo yang akrab dipanggil Mbah Gembong sang pemilik rumah ditemukan meninggal dengan kondisi tubuh membusuk di ruang tamu.

Selama ini Mbah Gembong tinggal seorang diri. Dulu ia dikenal sebagai 'orang pintar' di desanya.

Diduga Mbah Gembong telah meninggal sepekan yang lalu.

Baca juga: Meninggal Seminggu Lalu, Paranormal Ditemukan Membusuk di Rumahnya

 

Tinggal seorang diri

Suhari, Kepala Desa Logandeng mengatakan Mbah Gembong sejak beberapa tahun terakhir tinggal seorang diri di rumahnya yang sederhana.

Ia memiliki keluarga yang tinggal di luar desa.

Setelah Mbah Gembong ditemukan tewas, pihak pemerintah desa segera menghubungi keluarganya.

Kepada pihak desa, keluarga menolak jenazah Mbah Gembong diotopsi.

"Tadi anaknya sudah menyerahkan ke masyarakat," katanya.

Baca juga: Lagi, Puluhan Warga Sukabumi Keracunan Makanan, Satu Orang Meninggal

 

Diduga sakit

Kanit Reskrim Polsek Playen Iptu Wasdiyanto mengatakan polisi telah memeriksa kondisi tubuh Mbah Gembong dan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.

Diduga korban sakit dan tidak ada warga yang mengetahui, karena selama ini Mbah Gembong tinggal seorang diri.

"Perkiraan meninggalnya sudah seminggu. Hal itu dilihat dari kondisi jenazah yang sudah membusuk," ucapnya.

Dia berharap jika ada warga yang tinggal sendiri di rumah, apalagi sudah lanjut usia, sebaiknya para tetangga sesekali menengok agar kejadian tersebut tidak berulang.

Baca juga: Mengidap Jantung, Satu Warga Meninggal Dunia Setelah Gempa Magnitudo 7,1 di Maluku Utara

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Markus Yuwono | Editor: Farid Assifa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com