SURABAYA, KOMPAS.com - Sebuah hasil riset tentang bahaya sampah plastik dirilis aliansi kelompok lingkungan hidup Indonesia dan asing belum lama ini.
Bahkan, kontaminasi bahaya plastik dalam riset tersebut ada dalam sebuah telur dari ayam yang mencari makan di sekitar lokasi tumpukan plastik yang dibuat untuk bahan bakar produksi tahu di Desa Tropodo, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo.
Menurut hasil riset yang dirilis, telur tersebut mengandung dioxin, polutan yang dikenal dapat menyebabkan penyakit kanker, parkinson, hingga cacat saat lahir.
Bahkan, kandungan dioxin di dalamnya merupakan tertinggi kedua di Asia setelah telur yang dikumpulkan dekat Bien Hoa, bekas pangkalan udara AS saat Perang Vietnam.
Baca juga: Ramai soal Pabrik Tahu yang Gunakan Sampah Plastik, Ternyata Sampahnya dari Limbah Impor
Merespons hasil riset, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar inspeksi mendadak di peternakan ayam petelur milik Haji Kholik di Desa Kambingan, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (17/11/2019) siang.
Didampingi sejumlah pakar dari Universitas Brawijaya Malang, Bupati Malang Sanusi, dan pejabat Dinas Peternakan, Khofifah melihat dari dekat bagaimana 300.000 ekor ayam petelur itu diberi makan dan penanganan kandang, hingga pemilihan jenis telur untuk dijual ke pasaran.
Kunjungan itu juga untuk memastikan bahwa telur asal Jatim aman dikonsumsi, tidak mengandung dioxin.
"Di peternakan ini quality control terjamin, bahkan sebelum dilempar ke pasaran, telur masih dipilah yang grade A, yang telur grade B dipisahkan," kata Khofifah.
Baca juga: Gubernur Khofifah: Telur Ayam Asal Jatim Aman Dikonsumsi
Malang, kata dia, adalah satu dari tiga daerah penghasil telur ayam ras terbesar di Jawa Timur, selain Blitar, Tulungagung, Kediri, dan Pasuruan.
"Jawa Timur setahun memproduksi 8,2 miliar butir telur per tahun dan menyumbang 29 persen dari kebutuhan telur secara nasional," terang Khofifah.
Namun, dia memastikan bahwa sampel riset diambil dari telur ayam kampung, proses peternakannya tidak dilakukan secara profesional.
Baca juga: Media AS New York Times Soroti Pabrik Tahu di Indonesia yang Gunakan Plastik sebagai Bahan Bakar
"Sampel riset di Tropodo adalah telur dari ayam rumahan, bukan telur hasil peternakan ayam profesional," jelasnya.
Khofifah mengaku sudah mengirim tim dari Universitas Airlangga Surabaya untuk kembali meneliti telur ayam rumahan di sekitar pusat produksi tahu yang disebut mengandung dioxin.
"Untuk memastikan kembali, tim dari Unair sedang meneliti telur ayam rumahan dari Tropodo," tegasnya.
Baca juga: Indonesia Pulangkan Sampah Plastik Australia yang Terkontaminasi B3
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.