MANADO, KOMPAS.com - Nasib naas menimpa seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Ningsi Ahmad.
Wanita 31 tahun itu ditikam sebanyak delapan kali oleh orang tak dikenal di rumahnya, Lingkungan VII, Kelurahan Banjer, Kecamatan Tikala, Kota Manado, Sulawesi Utara, Rabu (30/10/2019).
Informasi yang didapat, ciri-ciri pelaku penikaman adalah seorang laki-laki, menggunakan jaket hitam dan penutup wajah.
Baca juga: Satu Lagi Siswa SMK Ditetapkan sebagai Tersangka atas Kasus Penikaman Guru SMK
Saat kejadian itu, korban Ningsi hanya sendirian di rumah. Suami dan saudara lainnya sedang beradah di luar rumah.
Menurut keterangan kakak korban, Hauril Nuryadi, saat dirinya mendapat kabar jika adiknya Ningsi mengalami penganiayaan dan sudah berada di rumah sakit, ia bergegas menuju rumah sakit.
Setelah tiba, saksi langsung menanyakan apa yang terjadi dan korban masih menjawab.
Korban menemukan seorang laki-laki yang sedang membuka lemari pakaian miliknya, dan sontak korban langsung berteriak.
Setelah itu, pelaku langsung menusuk korban menggunakan senjata tajam yang dibawa pelaku.
"Korban ditikam secara berulang-ulang sebanyak delapan kali. Usai menikam, pelaku langsung keluar dengan melompati jendela lalu lari ke arah belakang rumah," katanya.
Baca juga: Kasus Guru yang Tewas Ditikam Siswa, Sekolahnya Dikenal Tempat Kumpulan Murid Bermasalah
Senjata tajam berupa pisau dapur yang masih berlumuran darah yang diduga digunakan menganiaya korban, tertinggal di lokasi kejadian dan langsung diamankan.
Polisi sudah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), juga mengamankan lokasi, barang bukti, dan sudah membuat laporan.
Kapolsek Tikala AKP Bartholomeus Dambe mengatakan, korban masih dalam perawatan dan belum bisa dimintai keterangan.
"Operasi dilakukan karena korban mengalami luka tikam delapan kali. Saat ini korban di Rumah Sakit Wolter Monginsidi, Teling, Manado," katanya saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon, Rabu malam.
Hingga kini, pelaku penikaman belum ditemukan dan belum ada yang diduga sebagai pelaku.
"Masih dalam penyelidikan," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.