Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Terkini Bocah 2 Tahun Ditemukan Peluk Jenazah Ibunya di Kamar Kos

Kompas.com - 29/10/2019, 11:35 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Warga di Jalan Bonto Nompo, Kecamatan Tamalate, Makassar, dibuat gempar dengan penemuan jenazah Murni (39) di sebuah kamar kos milik Ratnawati, warga setempat, Senin (28/10/2019).

Petugas dan warga dibuat terharu saat melihat EA, putri korban, tampak sedang memeluk jenazah Murni yang telah kaku tersebut. 

Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh jasad ibu yang ditemukan dalam kondisi setengah telanjang itu.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. EA ditemukan memeluk jasad ibunya

Kapolsek Tamalate Kompol Arif Amiruddin mengungkapkan, pada saat pintu kamar yang ditinggali Murni dibuka, EA yang tampak memeluk ibunya langsung berdiri.

Lalu, dengan cepat polisi langsung mengambil EA dari sebelah ibunya yang diduga telah meninggal sejak tiga hari lalu.

"Kondisi anak itu saat didapat masih dalam keadaan sehat dan baik. Dia langsung berdiri ketika anggota masuk di dalam kamar tersebut," kata Arif, Senin malam.

Baca juga: Bocah 2 Tahun Ditemukan Sedang Memeluk Jenazah Ibunya yang Setengah Telanjang

2. Terakhir kali terlihat pinjam telepon genggam

Dari hasil penyelidikan dan keterangan sejumlah saksi, Murni diketahui sempat meminjam ponsel milik salah satu saksi mata bernama, Ratih (23), pada Jumat (25/10/2019).

Saat itu, ibu EA mengatakan akan memesan ojek online sekitar pukul 18.00 Wita. Selang beberapa hari, warga maupun saksi mata, tidak melihat keberadaan Murni.

Lalu, pada hari Senin (28/10/2019), warga dibuat gempar setelah mengetahui Murni ditemukan meregang nyawa di dalam kamar kos bersama putrinya, EA. 

Baca juga: Ini Kondisi Bocah 2 Tahun yang Ditemukan Sedang Peluk Jasad Ibunya di Kamar

3. Kronologi penemuan jasad Murni di kamar

Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko, penemuan jasad Murni terungkap saat saksi Ratnawati yang juga pemilik indekos hendak menagih uang sewa kos di kamarnya.

Saat itu Ratna mencium bau tidak sedap dari kamar Murni. Ratna saat itu sempat mengetuk pintu indekos yang dikunci Murni.

Namun, saat itu Ratna mendengarkan suara tangisan anak-anak dari kamar tersebut.

"Seusai mendengar tangisan itu, saksi mencari pertolongan dan memberi tahu tetangganya perihal tangisan anak-anak dan bau tak sedap tersebut," ujar Indratmoko.

Setelah memanggil saksi lain, ketua RT dan Bhabinkamtibmas setempat mendatangi kos tersebut.

Pintu kamar dibuka dengan cara dicungkil. Warga kaget melihat ketika tubuh Murni terbujur kaku dipeluk anaknya.

Polisi yang tiba di lokasi langsung membawa anak tersebut untuk dirawat. Kamar indekos kini dipasangi garis polisi.

Baca juga: Gara-gara Saling Ejek di Medsos, Pemuda di Bandung Saling Serang Sekolah

4. Tak ada tanda-tanda bekas penganiayaan

Polisi segera membawa EA ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk menjalani perawatan intensif.

Sementara itu, Tim Dokpol Polda Sulsel yang tiba di lokasi melakukan olah TKP.

Hasilnya, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Murni.

"Tim Dokpol memperkirakan bahwa mayat atau jenazah sudah dua hari lamanya. Terlihat dari keadaan tubuh korban," ujar Indratmoko.

Polisi pun akan terus melakukan penyelidikan kasus tersebut, sembari menunggu keterangan dari EA.

"Tapi tetap akan dilakukan penyelidikan. Dia kontrak sekitar tiga bulan kata ibu kosnya. Kita menunggu dulu keluarganya untuk proses hukumnya. Yang jelas dari Dokpol itu tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," ujar Kapolsek Tamalate Kompol Arif Amiruddin.

Baca juga: Siksa Gadis 16 Tahun yang Dituding Mencuri Cincin, 6 Warga Ditangkap

(Penulis: Kontributor Makassar, Himawan | Editor: Khairina, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com