Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/10/2019, 08:16 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Kebakaran melanda Gunung Cengkik dan Gunung Sirnalanggeng di Kecamatan Tegalwaru, Karawang, Jawa Barat, Senin (21/10/2019) siang. Penyebab kebakaran masih diselidiki.

Ojos, kader lingkungan setempat mengungkapkan, ada dua titik kebakaran lahan di wilayah itu, yakni di Gunung Cengkik dan Gunung Sirnalanggeng. Kebakaran terjadi sekitar pukul 13.00 WIB.

"Yang terbakar satu titik di Gunung Cengkik. Tidak lama kemudian timbul sekitar 5 titik api di Gunung Sirnalanggeng," kata Ojos.

Baca juga: Pemadaman Kebakaran Hutan di Gunung Rinjani Dilanjutkan

Api pun sempat merampat ke area permukiman. Beruntung, petugas pemadam kebakaran dibantu warga dan pemerintah setempat bertindak cepat.

"Alhamdulillah titik api ke (rumah) warga padam. Cuman api sekarang merambat ke atas Gunung Sirnalanggeng," kata Ojos.

Hingga saat ini, petugas pemadam kebakaran dibantu pihak terkait tengah berupaya memadamkan api.

Lahan bambu juga terbakar

Paur Humas Polres Karawang Ipda Wahyu Kurniawan mengatakan, kebakaran juga terjadi perkebunan bambu milik PT Sentraloka sekitar pukul 11.30 WIB.

Kebakaran itu pertama kali diketahui oleh Eka, warga Kampung Cicangor, RT 002 RW 904, Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang.

Angin kencang membuat api berkobar besar dan dengan cepat menjalar ke ilalang di sekitarnya.

"Ada sekitar 5.000 meter lahan yang terbakar," kata dia.

Baca juga: Kebakaran Besar di Pemukiman Padat di Medan, Seratus Rumah Hangus

Hingga saat ini, kata Wahyu, pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. Kerugian akibat kebakaran tersebut pun belum bisa ditaksir.

"Dugaan sementara, lahan bambu PT Sentraloka terbakar akibat kekeringan daun pohon bambu dan Ilalang yang sudah lama mengering, sehingga menyebabkan kebakaran," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com