Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/10/2019, 23:20 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat (Jabar) mulai 2020 akan menggali potensi wisata dari beragam situs purbakala di Jabar untuk menjadi objek wisata sejarah dan pendidikan.

Untuk mewujudkan itu, saat ini, Disparbud Jabar tengah menginventarisir beberapa situs purbakala di berbagai daerah.

Salah satunya, arca peninggalan sejarah masa Hindu Buddha di Desa Cibuntu, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat yang disebut situs Saurip Kidul, Bujal Dayeuh dan Hulu Dayeuh.

“Kawasan ini memang sudah menjadi tempat wisata. Namun, saya pikir ini bisa lebih dikembangkan lagi dengan berbagai elemen penunjang,” ucap Kadisbudpar Jabar, Dedi Taufik, seperti dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/10/2019).

Pengembangan yang dimaksud, kata Dedi, seperti peningkatan kualitas infrastruktur contohnya papan informasi dan guide yang bisa membuat pengunjung tahu mengenai sejarah penemuan dan sejarahnya.

Baca juga: Ridwan Kamil: Pariwisata Jabar Harus Jadi Lokomotif Ekonomi

Untuk memaksimalkan potensi ini, ia mengaku segera membahas mengenai pengembanagan ini dengan penelitian lanjutan dengan Balai Arkeologi Jawa Barat maupun Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Ia memastikan, pengembangan tempat wisata yang terdapat situs purbakala tetap menjaga kelestariannya. Pasalnya, ia menyadari bahwa hal ini bukan tanggung jawab ringan.

“Ini perlu kerja sama dengan semua pihak, termasuk dengan warga setempat. Jadi, harus melibatkan mereka juga, karena selain pemerintah daerah, masyarakat juga yang memiliki peran aktif dan krusial,” ucap Dedi.

Disamping situs purbakala, ia pun mengapresiasi keberadaan Desa Wisata Cibuntu yang menawarkan objek wisata lain yang tidak kalah menarik. Mulai dari sektor agrowisata hingga kuliner khas.

“Di sana juga ada sumber mata air dan air terjun Cikahuripan yang sudah dirawat dan ditata dengan baik oleh warga. Ini tentu sangat baik, potensinya sangat besar, tentu harus terus dikembangkan,” kata Dedi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com