Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/10/2019, 22:49 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno,
Khairina

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com- Ada pemandangan yang berbeda, Senin (21/10/2019), di kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember, Jawa Timur.

Mendadak suasana di kampus tersebut berubah layaknya pondok pesantren, sebab seluruh sivitas akademika baik dosen, karyawan, dan mahasiswa menggunakan pakaian ala santri, yakni berkopiah dan bersarung.

Rektor IAIN Jember Babun Suharto ketika dikonfirmasi menjelaskan, pakaian ala santri tersebut merupakan bagian dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober.

"Kami memang menginstruksikan kepada seluruh sivitas akademika, selama tiga hari, terhitung sejak hari ini hingga Rabu, untuk menggunakan pakaian ala santri, yakni berkopiah dan bersarung," katanya.

Baca juga: Jelang Hari Santri, Menag Berharap Identitas Duta Perdamaian Dijaga

Menurut Babun, peringatan hari santri merupakan momen untuk meneladani sikap kesederhanaan dan kemandirian, yang diidentikkan dengan seorang santri.

"Sarung itu simbol kesederhanaan, karena selain mudah digunakan, dan bisa digunakan siapa saja, tanpa melihat status sosial," ucapnya.

Selain itu, momentum hari santri merupakan peringatan untuk meneladani perjuangan salah satu pahlawan nasional, KH Hasyim Asy'ari, yang mengeluarkan resolusi jihad untuk berperang mengusir penjajah yang ingin merebut kemerdekaan kembali.

"Kita tahu, perang 10 November 1945 merupakan perang sipil dan banyak pejuang yang berasal dari kalangan santri. Perang itu diawali dengan resolusi jihad yang dikeluarkan KH Hasyim Asy'ari bersama sejumlah Kiai, sehingga banyak santri ikut berperang melawan Belanda saat itu," kata Babun.

Baca juga: Di Hadapan Para Santri, Maruf Amin Cerita Hari Santri

Salah satu mahasiswa IAIN Jember, Muhammad Ghani Ramadhan, menyambut baik kebijakan kampus tersebut.

"Saya kira baik sekali kebijakan ini, apalagi enak kuliah pakai sarung. Kalau bisa seterusnya kuliah pakai sarung, ya enggak apa-apa," katanya tertawa. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com