KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengatakan tidak benar jika ada yang mengatakan Jokowi tidak suka santri. Hal tersebut dikatakannya dihadapan para santri di Pondok Pesantren Nurul Huda, Kampung Cibadak, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Kamis (11/4/2019).
"Katanya pak Jokowi itu tidak suka santri. Lah itu bohong. Yang menetapkan hari santri pak Jokowi. Ente kok gak paham paham. Ini fakta," kata Ma'ruf Amin meluruskan sejarah yang mulai dilupakan.
Ia pun memuji Joko Widodo karena telah berani mengakui peran santri di dalam perjuangan merebut negara Republik Indonesia dari penjajah. Keberanian itu terbukti setelah adanya penetapan Hari Santri Nasional pada 2015 semasa Jokowi menjabat sebagai presiden.
"Makanya ini suatu penghormatan buat santri. Kita harus terima kasih pada pak Jokowi karena beliau peduli sama santri dan ulama," ucapnya.
Baca juga: Listrik Padam Saat Maruf Berpidato di Pesantren, Para Santri Berselawat
Ia juga mengajak para santri untuk meneruskan perjuangan mengawal negara Indonesia.
"Karena itu bagi NU, NKRI itu harga mati," kata dia.
Ma'ruf Amin juga bercerita tentang proses terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui perdebatan panjang antara kelompok nasionalis yang ingin kebangsaan sekuler dan kelompok Islam yang ingin negara Islam.
"Terjadi perdebatan, lama sekali. Akhirnya semua sepakat supaya membentuk NKRI semuanya. Bareng-bareng dasar negara kita adalah Pancasila. Bagi kita umat Islam, Pancasila itu kebangsaan yang bertauhid, karena di dalamnya ada Ketuhanan Yang Maha Esa. Kan itu tauhid. Makanya, Pancasila itu namanya titik temu atau Kalimatun Sawa Bainal Indonesiyin," paparnya.
"Inilah yang dipegang oleh ulama makanya NKRI sudah selesai, sudah final berdasarkan kesepakatan. Jangan diubah-ubah," tambahnya.
Baca juga: Saat Maruf Amin Jelaskan Tol Langit kepada Santri di NTB
Saat berkunjung ke Kabupaten Bogor, Ma'ruf Amin bersilaturahim ke pondok pesantren sekaligus deklarasi dukungan Capres dan Cawapres nomor urut 01 di hadapan ratusan santri dan ulama beserta alumni Pondok Pesantren Nurul Huda, Cijeruk, Kabupaten Bogor.
Deklarasi itu dibacakan oleh Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Huda KH Asep Abdul Yazid di sela-sela Haul ke-14 Mama KH Uu Rofiudin bin KH Royani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.