Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/10/2019, 17:04 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Rustia, tenaga kerja wanita (TKW) asal Dusun Wagir II, Desa Bengle, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, berharap dapat segera pulang ke Indonesia dan berkumpul lagi bersama keluarga tercinta.

"Mudah-mudahan lancar (pemulangan). Saya takut tidak bisa pulang," katanya saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/10/2019).

Rustia lalu menceritakan, awalnya dirinya dijanjikan bekerja di Turki, oleh seseorang berinisial R.

Namun kenyataannya, dirinya justru bekerja di Kurdistan Irak. Hal itu diketahui Rustia dari majikannya yang pertama.

"Saya baru tahu berada di Erbil Kurdistan Irak sebulan di majikan pertama," kata Rustia saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/10/2019).

Kronologi Rustia jadi korban TPPO

Ilustrasi perdagangan manusiaHANDINING Ilustrasi perdagangan manusia

Menurut Rustia, saat bertemu R, dirinya dijanjikan akan mendapat gaji Rp 7 juta jika mau bekerja di Turki. Tanpa pikir panjang, Rustia pun mengiyakan ajakan R.

Waktu itu, R berangkat dengan seseorang bernama Septiani, warga Desa Walahar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.

Setelah sadar dirinya tidak berada di Turki, dan justru di Irak, Rustia pun mencoba menghubungi R, namun gagal.

"Nomor saya diblokir," kata Rustia.

Keluarga harap Rustia segera bisa pulang

Ilustrasi TKIKompas.com/ERICSSEN Ilustrasi TKI

Kabar Rustia yang menjadi korban TPPO (Tindak pidana perdagangan orang), membuat Mutiamah (66), ibu kandung Rustia, bersedih.

Saat ditemui di rumahnya di Dusun Wagir II, Desa Bengle, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, Sabtu (12/10/2019), Mutiamah berharap putrinya dapat segera pulang.

"Saya bilang pulang saja, gak papa gak bawa uang, yang penting sehat," kata Mutiamah.

Mutiaman lalu menceritakan, Rustia pamit pergi ke Turki menjadi TKW pada bulan ramadhan lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com