Mulyadi mengatakan SA tinggal di rumah kontrakan sejak Februari 2019 bersama anak perempuan yang berusia 13 tahun.
Sekitar 3 bulan atau tepatnya Agustus 2019. SA meminta izin untuk menikah di Bogor.
"Dia minta izin menikah di Bogor, pas balik lagi ke sini sudah bawa istri, bercadar, sekitar 19-20 tahunan," kata Mulyadi.
Baca juga: Polisi Geledah Rumah Penusuk Wiranto di Brebes
Aduy yang melihat langsung peristiwa penusukan di Alun-alun Menes bercerita awalnya pelaku laki-laki meluia Wiranto.
Kapolsek Menes Kompol Dariyanto yang dekat dengan Wiranto mencoba menghalau dan menarik pelaku.
Namun Dariyanto malah ditusuk oleh pelaku wanita.
"Yang tusuk Wiranto laki - laki, ditarik sama Kapolsek pelakunya. Pelaku lainnya yang perempuan langsung tusuk Kapolsek," kata Aduy kepada Kompas.com di Alun - alun Menes, Kamis.
SA alias Abu Rara mendekati Wiranto dan berpura-pura sebagai warga yang hendak bersalaman dengan pejabat.
Baca juga: Wiranto Ditusuk Laki-laki, yang Perempuan Tusuk Kapolsek
"Laki - laki dalam bentuk belati, perempuan gunting," kata Kapolda Banten di Alun - alun Pandeglang, Kamis (10/10/2019).
Kedua pelaku, kata Kapolda, memiliki tugas yang berbeda - beda.
Pelaku laki-laki menusuk Wiranto terlebih dahulu dan pelaku perempuan menusuk bagian punggung Kapolsek Menes Kompol Dariyanto.
Baca juga: Polisi: Pelaku Penusukan Wiranto Pakai Senjata Belati dan Gunting
Saat itu ia hendak membeli pulsa.
"Saya lihat ada pistol, kata anaknya yang umur 13 tahun itu punya Abi (pelaku pria)," kata dia.