Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tunggu Hasil Otopsi Jenazah Aktivis Walhi

Kompas.com - 08/10/2019, 14:54 WIB
Dewantoro,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Jenazah aktivis Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Golfrid Siregar dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Sumatera Utara, Senin (7/10/2019).

Jenazah Golfrid Siregar akan diotopsi oleh pihak rumah sakit.

Setelah itu, hasil otopsi akan digunakan polisi untuk mengetahui penyebab kematian Golfrid dan menempuh proses hukum selanjutnya.

"Belum keluar hasilnya. Mohon waktu ya,"  ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan Kompol Eko Hartanto saat dihubungi wartawan, Selasa (8/10/2019).

Baca juga: 6 Fakta Kuasa Hukum Walhi Sumut Tewas, Diduga Dibunuh hingga Polisi Minta Izin Otopsi

Suasana sedih mengiringi kedatangan jenazah Golfrid di rumah sakit.

Istri mendiang Golfrid, Resmi Barimbing, hanya sedikit berbicara.

Dia berharap agar kejanggalan atas kematian suaminya dapat diungkap.

Menurut polisi, hasil otopsi akan diberikan oleh rumah sakit pada hari Selasa ini.

Sementara itu, mengenai penelusuran terhadap orang-orang yang mengantar korban ke Rumah Sakit Mitra Sejati, polisi hingga saat ini masih melakukan penyelidikan.

"Masih diselidiki yang ngantar korban," kata Eko.

Sebelumnya, Golfrid Siregar yang merupakan kuasa hukum Walhi Sumatera Utara, sempat dikabarkan menghilang pada Selasa (2/10/2019).

Kemudian pada hari berikutnya, yakni sekitar pukul 01.00 dini hari, korban diantarkan oleh beberapa orang ke Rumah Sakit Mitra Sejati di Jalan Jendral Besar AH Nasution, Kecamatan Medan Johor.

Golfrid yang terluka parah di bagian kepala kemudian dibawa ke Rumah Sakit Adam Malik di Jalan Bunga Lau, Kecamatan Medan Tuntungan.

Jarak antara kedua rumah sakit sekitar 9 - 10 kilometer.

Baca juga: Kuasa Hukum Meninggal Dunia, Walhi Sumut Sebut Banyak Kejanggalan

Setelah dirawat selama 3 hari dan sempat dioperasi, korban mengembuskan napas terakhir pada Minggu, sekitar pukul 15.30 WIB.

Eko mengatakan, pihaknya sudah bergerak mengecek siapa tukang becak yang mengetahui pertama kali dan mengantar Golfrid ke Rumah Sakit Mitra Sejati.

Polisi juga memeriksa kamera pengawas (CCTV) di rumah sakit.

"Memang pada waktu itu ada 4 orang. Dua yang menggotong di dalam becaknya, satu pengemudi becak dan satu yang bersama korban. Setelah itu ada yang mengantar sepeda motor korban. Ada juga Grab terlihat di situ," kata Eko.

Selain itu, polisi juga mengecek lokasi awal, apakah di Jembatan Layang Amplas atau Jembatan Layang Jamin Ginting.

"Sepeda motornya kan yang CBR warna merah. Kami juga cari CCTV di sekitar situ," kata Eko.

Baca juga: Pria di Bali Tembak Teman Gunakan Airsoft Gun karena Mabuk dan Bercanda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com