Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tembak Pria yang Aniaya Istri dan Menantu

Kompas.com - 06/10/2019, 23:28 WIB
Hamzah Arfah,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Suwoto (56), warga Desa Madumulyorejo, Kecamatan Dukun, Gresik, Jawa Timur, ditangkap polisi karena menganiaya istrinya, Kamsinga (54) dan menantunya, Ernawati (47), Minggu (6/10/2019).

Atas perbuatan pelaku, Ernawati tewas dengan luka bacok.

Saat penangkapan, polisi menembak Suwoto karena mencoba melawan petugas.

"Pelaku sempat melawan, meski sudah kita lumpuhkan. Namun, kita berhasil mengamankan setelah pelaku melepas sabit yang dipegang. Satu korban meninggal dunia saat perjalanan menuju puskesmas. Sedangkan istri pelaku yang mengalami luka di punggung, dirujuk ke RSUD Ibnu Sina Gresik," ujar Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo, saat dikonfirmasi, Minggu (6/10/2019).

Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Aiptu P dan Istri Terlibat Cekcok

Penganiayaan pertama kali diketahui oleh Saiful Arif (35), anak pasangan Suwoto yang juga suami Ernawati.

Saat itu, Saiful yang sedang duduk di teras tiba-tiba dikejutkan oleh suara teriakan dari dalam. rumah.

Saiful terkejut mendapati Ernawati sudah dalam kondisi mengeluarkan banyak darah, sementara Suwoto tengah memegang sabit.

Saiful lalu berupaya menyelamatkan istrinya dengan membopong ke luar rumah sambil meminta pertolongan warga.

Namun, warga sekitar tidak berani menolong karena mengetahui pelaku membawa sabit.

Saat itu, istri pelaku yang berupaya menghampiri, malah dibacok juga dengan sabit oleh pelaku dan terkena di bagian punggungnya.

Sejumlah warga menghubungi polsek terdekat.

Baca juga: Polisi dan Istrinya Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak, Tangan Suami Memegang Pistol

 

Polisi mengambil tindakan tegas dengan menembak pelaku.

Dari keterangan sementara yang didapatkan dari sejumlah saksi, pelaku sudah lama menderita gangguan jiwa,

Namun, polisi akan memastikankondisi pelaku secara medis.

"Kita akan koordinasi dengan dokter psikiater, untuk memastikan kondisi kejiwaan pelaku. Sementara, kami akan tetap melakukan penahanan hingga ada kepastian dari dokter psikiater terkait kondisi kejiwaan pelaku," ujar Tiksnarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com