Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikalahkan Sopir Bus, Paman Jokowi Gagal di Pilkades Sragen

Kompas.com - 01/10/2019, 05:30 WIB
Labib Zamani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SRAGEN, KOMPAS.com - Wahyono, paman Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal mendapatkan kursi kepala desa di pilkades serentak Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Pria yang dua tahun terakhir menggeluti usaha pembuatan tusuk sate dari bambu itu bersaing bersama empat calon lain di Pilkades Hadiluwih, Kecamatan Sumberlawang, Sragen pada 26 September 2019.

Keempat calon tersebut yaitu, Supyani, Kuswandi, Suharno dan Bambang Susilo.

Wahyono mendapat 803 suara atau berada di urutan ketiga setelah Bambang Susilo yang berada di urutan kedua yang memperoleh 1.053 suara.

Sedangkan yang berada di urutan pertama atau sebagai pemenang Pilkades Hadiluwih, Kecamatan Sumberlawang adalah Kuswandi yang memperoleh 1.087 suara.

Kuswandi merupakan seorang pengemudi bus jurusan Solo-Sumberlawang, Sragen.

Wahyono mengatakan, baru pertama kali ikut kontestasi Pilkades Hadiluwih. Ia ingin maju pada Pilkades Hadiluwih karena ingin memperbaiki desa.

"Maksud saya pengabdian untuk memperbaiki kondisi desa," kata Wahyono saat ditemui di Sragen, Jawa Tengah, Senin (30/9/2019).

 Baca juga: Kisah di Balik Bocah 5 Tahun yang Diperkosa Kakak dan Dibunuh Ibu Angkat, Berpisah Sejak Usia 3 Tahun

Kompas.com berupaya menemui Kuswandi. Namun, dia tidak berada di rumah. Hanya ada istrinya, Lilis Sulistyowati (50).

Lilis mengatakan tak menyangka suaminya akan menang di Pilkades Hadiluwih.

Lilis sempat melarang suaminya ikut pilkades karena keterbatasan biaya.

Namun, karena dukungan masyarakat, Lilis mempersilakan Kuswandi ikut mencalonkan diri sebagai kepala desa.

Kuswandi juga baru pertama kali ikut dalam Pilkades Hadiluwih. Awalnya, pria yang sehari-harinya bekerja sebagai sopir bus ini hanya sebagai ketua RT.

"Saya menangis haru mendengar suami saya menang. Warga pada berdatangan ke rumah untuk mengucapkan selamat," ujar ibu dua anak itu.

Baca juga: Kisah Tragis Randi, Mahasiswa UHO yang Tewas Tertembak Peluru Tajam

Dia berharap Kuswandi bisa mengemban amanah sebagai kepala desa sesuai dengan visi misi yang dicanangkannya, yaitu "Satu Hati Kita Bangkit, Satu Jiwa Kita Bangun".

"Desa Hadiluwih termasuk desa terbelakang dibandingkan desa lainnya. Bapak pengin memajukan Desa Hadiluwih ke depannya," ujar Lilis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com